Mengungkap Jumlah Simbol pada Burung Garuda Pancasila

Ilustrasi sederhana simbol utama Burung Garuda

Burung Garuda, lambang negara Republik Indonesia, adalah representasi visual yang kaya akan makna filosofis dan historis. Ia tidak sekadar ornamen, melainkan sebuah sistem simbol di mana setiap elemen memiliki jumlah dan arti spesifik yang mencerminkan dasar negara, yaitu Pancasila. Memahami jumlah yang ada di burung garuda adalah kunci untuk mengapresiasi kedalaman filosofi bangsa.

Secara garis besar, ketika kita membicarakan jumlah dalam konteks Garuda Pancasila, perhatian utama tertuju pada lima simbol yang tersemat pada perisai yang dicengkeramnya. Kelima simbol ini secara kolektif melambangkan lima sila dasar negara. Namun, Garuda sendiri sebagai sosok utuh juga memiliki elemen-elemen lain yang dihitung.

Jumlah yang Paling Menonjol: Lima Sila Pancasila

Elemen yang paling sering diidentifikasi dan dihitung adalah perisai yang terletak di tengah dada sang Garuda. Perisai ini terbagi menjadi lima bagian, di mana setiap bagian mewakili satu sila dari Pancasila:

Oleh karena itu, secara filosofis, jumlah yang ada di burung garuda yang paling fundamental adalah **lima**, merujuk pada lima sila tersebut.

Jumlah pada Elemen Fisik Garuda

Namun, jika kita mengamati struktur fisik dari lambang negara ini, kita akan menemukan jumlah-jumlah lain yang sengaja dirancang oleh Sultan Hamid II (perancang awal) dan kemudian disempurnakan:

  1. Jumlah Bulu Sayap: Terdapat 17 helai bulu pada setiap sayapnya. Angka 17 ini memiliki makna historis yang sangat kuat, merujuk pada tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus).
  2. Jumlah Bulu Pangkal Ekor: Terdapat 8 helai bulu di pangkal ekor. Angka 8 ini sering dihubungkan dengan bulan ke-8, yaitu bulan Agustus.
  3. Jumlah Bulu Leher (Perisai): Terdapat 19 helai bulu di bagian leher Garuda (tepat di belakang kepala). Angka 19 ini merujuk pada tahun kemerdekaan (1945).
  4. Jumlah Cakar dan Cengkeraman: Meskipun tidak selalu dihitung sebagai angka simbolis, cakar Garuda mencengkeram pita bertuliskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Jika kita menjumlahkan angka-angka historis ini (17, 8, 19), kita mendapatkan representasi tahun kemerdekaan Indonesia: 17 Agustus 1945.

17, 8, dan 19

Makna Angka 45

Angka 45 yang melengkapi representasi tahun kemerdekaan seringkali muncul dalam konteks lain, meskipun tidak secara langsung jumlah bulu. Namun, konsep keutuhan Garuda Pancasila selalu mengacu pada totalitas tanggal kemerdekaan. Dalam beberapa interpretasi, meskipun tidak resmi, 45 juga dikaitkan dengan jumlah helai pada bulu yang menyusun perisai secara keseluruhan (sebagai representasi 45), meskipun pembagian resminya lebih fokus pada 17, 8, dan 19.

Kesimpulan Jumlah

Jadi, menjawab pertanyaan mengenai jumlah yang ada di burung garuda membutuhkan pemilahan antara makna filosofis dan representasi historisnya.

Secara Filosofis (Pancasila): **Lima (5)**

Secara Historis (Tanggal Kemerdekaan): **Tujuh Belas (17) pada sayap, Delapan (8) pada ekor, dan Sembilan Belas (19) pada leher.**

Setiap hitungan ini menegaskan bahwa Garuda bukan sekadar simbol keagungan, tetapi sebuah dokumen historis dan filosofis yang terpatri dalam bentuk visual yang kokoh. Desain ini memastikan bahwa nilai-nilai dasar negara selalu tersemat erat di dada lambang negara, baik melalui sila Pancasila maupun penanda waktu bersejarah bangsa Indonesia.

🏠 Homepage