Animasi adalah seni menciptakan ilusi gerakan dari serangkaian gambar statis yang ditampilkan secara berurutan dalam waktu cepat. Dalam era digital ini, animasi bukan lagi sekadar hiburan film kartun, melainkan fondasi penting dalam desain antarmuka pengguna (UI/UX), pemasaran, pendidikan, dan pengembangan perangkat lunak. Memahami jenis animasi yang ada sangat krusial untuk memilih teknik yang paling efektif sesuai kebutuhan proyek.
Ini adalah bentuk animasi paling tradisional, sering kali dilakukan secara manual di mana setiap bingkai digambar atau dibuat secara terpisah. Dalam konteks digital, ini mirip dengan membuat setiap keyframe secara eksplisit di perangkat lunak pengolah grafis. Teknik ini memberikan kontrol artistik yang sangat tinggi, memungkinkan detail halus dan gaya yang unik, namun sangat memakan waktu. Contoh klasik penggunaan teknik ini adalah pada film animasi tradisional dan GIF kompleks.
Animasi tweening adalah teknik di mana animator hanya perlu mendefinisikan posisi awal (keyframe A) dan posisi akhir (keyframe B). Perangkat lunak kemudian secara otomatis menghitung dan membuat bingkai transisi (in-between frames) di antara keduanya. Ini adalah tulang punggung dari sebagian besar animasi digital modern, terutama dalam desain web dan aplikasi.
Dalam web modern, tweening seringkali dilakukan menggunakan CSS Transitions atau JavaScript. CSS Transitions sangat efisien untuk perubahan properti sederhana seperti warna, ukuran, atau posisi elemen ketika ada perubahan status (misalnya, saat kursor diarahkan ke suatu tombol atau saat membuka menu).
Jenis animasi ini berfokus pada pergerakan objek sepanjang jalur atau kurva yang telah ditentukan. Ini sangat berguna untuk mensimulasikan pergerakan objek yang realistis atau mengikuti alur desain yang spesifik, seperti pergerakan planet mengelilingi bintang atau objek yang mengikuti jalur spiral. Dalam CSS, ini bisa diimplementasikan menggunakan properti offset-path atau SVG Motion Path.
Ini adalah spesialisasi dalam animasi karakter 3D atau 2D kompleks. Daripada menggambar ulang setiap pose, animator membuat "kerangka" digital (disebut rig) pada model karakter. Animator kemudian memanipulasi tulang-tulang dalam rig tersebut untuk menghasilkan gerakan yang dinamis. Teknik ini dominan dalam industri game dan film CGI karena efisiensinya dalam menghasilkan banyak pose dari satu aset dasar.
Motion Graphics adalah seni menghidupkan elemen grafis, tipografi, dan ilustrasi. Berbeda dengan animasi karakter yang fokus pada narasi makhluk hidup, motion graphics fokus pada penyampaian informasi atau branding secara visual yang menarik. Jenis animasi ini sangat populer dalam iklan digital, video penjelasan (explainer videos), dan intro presentasi. Di sini, kombinasi antara tweening yang halus dan manipulasi bentuk (morphing) sering digunakan.
Animasi ini menggunakan mesin simulasi untuk menghitung gerakan berdasarkan hukum fisika nyata—seperti gravitasi, tabrakan, gesekan, dan elastisitas. Animator menentukan parameter awal, dan mesin akan menghitung sisanya. Ini menghasilkan gerakan yang sangat organik dan sulit dicapai hanya dengan tweening manual, ideal untuk simulasi cairan, kain, atau efek ledakan yang meyakinkan dalam video game dan visualisasi ilmiah.
Pemilihan jenis animasi yang tepat sangat bergantung pada tujuan akhir: apakah untuk meningkatkan engagement pengguna (UX), menyampaikan data kompleks (Motion Graphics), atau menciptakan narasi visual yang kaya (Frame-by-Frame). Dengan kemajuan teknologi web seperti WebGL dan API animasi modern, batasan antara berbagai jenis animasi ini semakin kabur, memungkinkan para desainer untuk menggabungkan kekuatan dari berbagai teknik untuk menciptakan pengalaman digital yang lebih imersif.