Anggrek sering kali diasosiasikan sebagai tanaman epifit yang menempel pada pohon atau media tanam khusus seperti pakis atau kulit kayu. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis anggrek yang sebenarnya tumbuh subur jika ditanam langsung di dalam tanah? Proses ini membutuhkan pemahaman yang tepat mengenai kebutuhan spesifik anggrek tersebut agar akarnya tidak membusuk dan pertumbuhannya maksimal.
Langkah krusial pertama dalam menanam anggrek di tanah adalah memilih spesies yang tepat. Tidak semua anggrek cocok untuk lingkungan terestrial (tanah). Anggrek yang secara alami tumbuh di dasar hutan dan mencari nutrisi dari tanah adalah pilihan terbaik. Contoh genus yang sering ditanam di tanah meliputi Spathoglottis (Anggrek Tanah), Bletilla, dan beberapa spesies Phalaenopsis liar tertentu yang beradaptasi. Anggrek epifit seperti Vanda atau Cattleya umumnya akan mengalami masalah serius jika ditanam di tanah padat.
Kesalahan terbesar dalam menanam anggrek di tanah adalah menggunakan tanah kebun biasa yang padat. Anggrek, meskipun ditanam di tanah, tetap membutuhkan aerasi (sirkulasi udara) yang sangat baik pada zona perakaran. Media tanam harus gembur, porous, dan memiliki drainase yang superior.
Pastikan media tanam yang Anda siapkan memiliki tekstur yang mirip dengan tanah hutan yang kaya akan serasah namun tetap mampu mengalirkan air dengan cepat. Jika air menggenang lebih dari 10 menit setelah penyiraman, drainase Anda kurang memadai.
Setelah Anda memiliki anggrek yang tepat dan media tanam yang sesuai, ikuti langkah-langkah berikut untuk menanamnya:
Perawatan anggrek di tanah berbeda dari anggrek pot. Karena volume tanah lebih besar, risiko kelebihan air lebih tinggi.
Frekuensi penyiraman harus disesuaikan dengan musim dan curah hujan. Pada musim kemarau, siram hanya ketika lapisan atas media mulai terasa kering saat disentuh. Ingat, anggrek yang stres karena kekeringan lebih mudah pulih daripada yang stres karena kelebihan air.
Anggrek tanah membutuhkan nutrisi yang lebih konsisten. Gunakan pupuk cair dengan dosis yang lebih rendah namun lebih sering (aplikasi mingguan lebih disarankan daripada bulanan). Pupuk seimbang NPK (misalnya 20-20-20) sangat baik untuk fase pertumbuhan vegetatif.
Lokasi tanam harus mendapatkan sinar matahari pagi yang cukup (sekitar 4-6 jam). Hindari sinar matahari langsung yang terik di siang hari, terutama pada musim kemarau, karena dapat membakar daun anggrek yang baru beradaptasi di tanah. Naungan parsial adalah kunci sukses.
Menanam anggrek di tanah adalah cara yang memuaskan untuk melihat bagaimana spesies tersebut berkembang dalam habitat yang lebih alami. Dengan persiapan media yang tepat dan pemantauan kelembaban yang cermat, anggrek Anda dapat berbunga spektakuler langsung dari kebun Anda.