Menjaga kesehatan anak adalah prioritas utama bagi setiap orang tua. Salah satu indikator penting dari status gizi anak adalah Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT merupakan alat skrining yang membantu mengidentifikasi potensi masalah berat badan, baik kekurangan maupun kelebihan berat badan. Berbeda dengan orang dewasa, penilaian IMT pada anak memerlukan pertimbangan usia dan jenis kelamin karena tubuh mereka masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan.
Rumus dasar untuk menghitung IMT pada anak adalah sama dengan rumus IMT pada umumnya, yaitu:
Di mana:
Contoh perhitungan: Jika seorang anak memiliki berat badan 25 kg dan tinggi badan 130 cm (1.3 m), maka IMT-nya adalah: IMT = 25 kg / (1.3 m x 1.3 m) = 25 / 1.69 ≈ 14.79
Penting untuk dipahami bahwa nilai IMT standar yang sering kita dengar (misalnya, 18.5 - 24.9 sebagai rentang normal) tidak berlaku secara langsung untuk anak-anak. Anak-anak mengalami perubahan pesat dalam komposisi tubuh mereka seiring bertambahnya usia dan karena perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, IMT anak harus dibandingkan dengan kurva pertumbuhan IMT yang spesifik untuk usianya dan jenis kelaminnya.
Setelah menghitung nilai IMT anak, langkah selanjutnya adalah membandingkannya dengan kurva pertumbuhan IMT yang dikeluarkan oleh organisasi kesehatan terkemuka, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Kurva ini biasanya menampilkan persentil, yang membandingkan IMT anak dengan anak lain dari usia dan jenis kelamin yang sama.
Secara umum, klasifikasi IMT pada anak berdasarkan persentil adalah sebagai berikut:
Anda dapat menemukan kurva pertumbuhan IMT anak ini di situs web resmi WHO atau CDC, atau seringkali tersedia di puskesmas dan klinik anak. Dokter atau tenaga kesehatan profesional akan membantu Anda dalam membaca dan menginterpretasikan grafik ini.
Meskipun rumus hitung IMT anak mudah diterapkan, interpretasi hasilnya memerlukan pemahaman konteks pertumbuhan dan perkembangan anak. Faktor-faktor seperti tingkat aktivitas fisik, riwayat kesehatan keluarga, dan fase pubertas dapat memengaruhi komposisi tubuh anak.
Jika hasil perhitungan IMT anak menunjukkan adanya kategori yang mengkhawatirkan (kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan), sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi. Mereka dapat melakukan evaluasi lebih lanjut, termasuk pengukuran antropometri lain (seperti lingkar lengan atas) dan memberikan rekomendasi yang tepat mengenai pola makan, aktivitas fisik, dan langkah-langkah lain untuk menjaga berat badan anak tetap sehat sesuai dengan tahap perkembangannya.
Ingatlah bahwa IMT hanyalah salah satu alat skrining. Penilaian status gizi anak yang komprehensif harus dilakukan oleh profesional kesehatan.
Dengan memahami rumus hitung IMT anak dan cara membacanya, Anda dapat berperan aktif dalam memantau status kesehatan anak Anda dan mengambil langkah pencegahan sejak dini. Jaga pola makan seimbang dan dorong anak untuk aktif bergerak demi tumbuh kembang yang optimal.