Mengamplas adalah salah satu tahapan krusial dalam hampir semua proyek pengerjaan kayu, baik itu restorasi perabotan lama, pembuatan lemari baru, atau sekadar menghaluskan tepi papan potong. Proses ini sering dianggap remeh, padahal kualitas hasil akhir—apakah itu lapisan cat, pernis, atau minyak—sangat bergantung pada seberapa baik permukaan telah dipersiapkan melalui pengamplasan. Menguasai teknik mengamplas bukan hanya tentang menghilangkan bekas gergaji, tetapi juga tentang menciptakan kanvas yang sempurna untuk finishing.
Pemilihan kertas amplas (grit) adalah langkah pertama yang paling menentukan. Grit diukur dengan angka; semakin tinggi angkanya, semakin halus kertas amplas tersebut. Pemilihan grit yang salah bisa berujung pada hasil yang tidak rata atau pekerjaan yang memakan waktu terlalu lama.
Jika Anda bekerja pada kayu mentah yang kasar, terdapat bekas gergaji yang dalam, atau lapisan cat tebal yang harus dilepas, mulailah dengan grit kasar. Grit 60 hingga 80 biasanya ideal untuk tahap ini. Tujuannya adalah meratakan permukaan dan menghilangkan ketidaksempurnaan terbesar. Jangan terburu-buru menggunakan grit halus di awal, karena grit kasar akan lebih efisien dalam menghilangkan material.
Setelah menggunakan grit kasar, permukaan Anda mungkin masih terasa kasar. Pindah ke grit menengah, seperti 100 atau 120. Penting untuk tidak melompati terlalu banyak tingkatan grit. Melompat dari 60 langsung ke 180 misalnya, akan membuat amplas 180 kesulitan menghilangkan goresan yang ditinggalkan oleh amplas 60.
Untuk persiapan akhir sebelum aplikasi finishing, gunakan grit 150, 180, atau bahkan 220. Grit 220 sering dianggap sebagai batas atas untuk kayu yang akan difinishing bening (clear coat) karena goresan yang lebih halus dari ini mungkin tidak terlihat oleh mata telanjang, namun tetap dapat memengaruhi penyerapan minyak atau pernis.
Mengamplas tidak hanya dilakukan dengan tangan kosong. Jenis alat yang digunakan juga mempengaruhi efisiensi dan hasil akhir.
Ini adalah metode paling dasar, sangat cocok untuk pekerjaan detail, tepi melengkung, atau area kecil. Selalu gunakan balok pengamplas (sanding block) daripada hanya menggunakan jari Anda. Balok membantu mendistribusikan tekanan secara merata, mencegah lekukan yang tidak diinginkan pada kayu.
Mesin ini sangat serbaguna dan umum digunakan. Gerakannya yang eksentrik (acak) mengurangi risiko meninggalkan pola melingkar pada kayu, menjadikannya pilihan yang baik untuk transisi antar grit. Selalu pastikan Anda menggerakkan mesin secara konstan dan tidak menahannya di satu titik terlalu lama.
Hanya digunakan untuk menghilangkan material dalam jumlah besar, seperti meratakan papan yang bengkok atau menghilangkan lapisan tebal. Mesin ini sangat agresif. Jika menggunakannya, pastikan Anda selalu menggerakkannya searah serat kayu dan segera beralih ke mesin orbital setelah permukaan relatif rata.
Ini adalah hukum tak tertulis dalam mengamplas. Mengamplas melawan arah serat kayu akan menciptakan goresan yang terlihat jelas di bawah lapisan finishing, tidak peduli seberapa halus grit yang Anda gunakan. Sebelum memulai, identifikasi arah serat kayu Anda (biasanya terlihat dari garis-garis yang mengikuti panjang papan) dan pastikan semua gerakan pengamplasan sejajar dengan garis tersebut.
Jika Anda menghadapi perubahan arah serat (misalnya pada sambungan kayu atau ujung papan), ubah arah pengamplasan Anda untuk mengikuti serat pada area tersebut. Mengabaikan aturan ini adalah kesalahan paling umum yang dilakukan oleh pemula.
Setelah selesai mengamplas dengan satu grit, debu yang tersisa harus dibersihkan secara menyeluruh sebelum beralih ke grit berikutnya. Debu kasar yang tertinggal akan bertindak seperti pasir abrasif ketika Anda mulai mengamplas dengan grit yang lebih halus, yang pada dasarnya akan menggores ulang permukaan yang baru saja Anda haluskan.
Gunakan kain serat mikro (microfiber cloth) atau kompresor udara untuk menghilangkan debu. Untuk hasil terbaik, lap permukaan dengan lap yang sedikit dibasahi oleh mineral spirits atau thinner kayu. Ini akan 'mengangkat' serat-serat kayu yang berdiri tegak (raised grain) akibat proses pengamplasan basah, sehingga ketika Anda mengamplas lagi dengan grit berikutnya, Anda menghaluskan serat yang berdiri tersebut, menghasilkan permukaan yang jauh lebih halus saat finishing diterapkan.
Bahkan setelah lapisan pertama pernis atau cat diaplikasikan, permukaan sering kali terasa kasar karena serat kayu menyerap kelembaban dan berdiri (raising the grain). Pada titik ini, Anda perlu melakukan pengamplasan ringan (scuff sanding).
Gunakan grit yang sangat halus, biasanya 320 atau 400, sering kali dikombinasikan dengan sedikit sabun cuci piring atau air. Tujuannya bukan untuk menghilangkan material secara signifikan, tetapi untuk "mengunci" serat yang telah berdiri dan menciptakan adhesi yang lebih baik untuk lapisan finishing berikutnya. Proses pengamplasan ini adalah pembeda antara proyek amatir dan hasil kerja profesional.