*Grammatophyllum citrinum*, sering disebut sebagai anggrek macan kuning atau anggrek tebu raksasa karena ukurannya yang impresif, adalah salah satu spesies anggrek yang paling menarik perhatian para kolektor. Meskipun kurang populer dibandingkan genus *Vanda* atau *Phalaenopsis*, *G. citrinum* menawarkan keunikan morfologi dan keindahan warna kuning cerah yang sulit ditolak. Anggrek ini berasal dari Asia Tenggara dan dikenal mampu menghasilkan tandan bunga yang sangat besar.
Anggrek ini termasuk dalam kelompok anggrek monopodial, yang berarti mereka memiliki batang utama yang terus tumbuh ke atas. Namun, yang membuat *G. citrinum* menonjol adalah pseudobulb-nya yang besar, yang berfungsi sebagai cadangan air dan nutrisi. Batang utamanya bisa tumbuh hingga beberapa meter tingginya, terutama ketika anggrek tersebut sudah tua dan mapan. Daunnya berbentuk lonjong, tebal, dan tersusun secara spiral di sekitar batang.
Warna bunga adalah daya tarik utama. *Citrinum* merujuk pada warna kuning lemon (sitrun) yang mendominasi kelopak bunganya. Bunga-bunga ini tersusun dalam gugusan (inflorescence) yang sangat panjang, terkadang membawa puluhan kuntum bunga. Setiap bunga individu memiliki ukuran yang cukup besar dan sering kali memiliki corak atau sedikit bercak cokelat kemerahan pada labellum (bibir bunga). Di habitat aslinya, anggrek ini tumbuh secara epifit, menempel pada pohon-pohon besar di hutan hujan tropis yang lembap.
Membudidayakan *Grammatophyllum citrinum* memerlukan perhatian khusus, terutama karena sifatnya yang cenderung tumbuh besar. Anggrek ini menyukai kondisi yang panas dan sangat lembap, meniru lingkungan hutan dataran rendah tempat mereka berasal. Suhu ideal berkisar antara 24°C hingga 30°C pada siang hari dan tidak boleh turun terlalu drastis di malam hari.
Karena ukuran dan kebutuhan aerasi akarnya, media tanam harus sangat porous. Campuran kulit kayu kasar, arang, dan sedikit lumut sphagnum sering digunakan. Hindari media yang terlalu padat karena dapat menyebabkan pembusukan akar. Penyiraman harus dilakukan secara teratur, menjaga kelembaban substrat tetap tinggi, namun pastikan drainase sangat baik. Kekurangan air dalam waktu lama dapat menghambat pertumbuhan pseudobulb yang masif.
Kunci keberhasilan budidaya *G. citrinum* adalah kesabaran. Anggrek ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mencapai kematangan dan mulai berbunga secara rutin. Ketika bunga muncul, tandan bunga yang menjuntai menciptakan pemandangan spektakuler di kebun anggrek.
Untuk menjaga kesehatan tanaman yang sudah dewasa, beberapa tips perawatan jangka panjang meliputi:
Meskipun tantangan dalam perawatannya cukup besar, melihat tandan bunga *Grammatophyllum citrinum* yang kuning cerah mekar penuh adalah imbalan yang setimpal bagi setiap penghobi anggrek yang berdedikasi. Kelangkaan dan ukuran monumentalnya menjadikannya koleksi yang sangat berharga.