Ilustrasi sederhana area rasa tidak nyaman pada dada.
Angin duduk, atau dalam istilah medis disebut Angina Pectoris, adalah kondisi yang ditandai dengan rasa nyeri atau ketidaknyamanan di dada yang terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen. Kondisi ini biasanya merupakan gejala dari penyakit arteri koroner (CAD), di mana pembuluh darah yang memasok jantung menyempit.
Memahami ciri-ciri angin duduk sangat krusial karena ini adalah peringatan dini sebelum serangan jantung (infark miokard) yang lebih serius terjadi. Meskipun sering disamakan, penting untuk membedakan nyeri angin duduk dengan jenis nyeri dada lainnya.
Rasa nyeri akibat angin duduk memiliki karakteristik yang cukup khas. Ketika Anda atau seseorang mengalami gejala ini, perhatikan pola dan lokasi nyerinya:
Selain nyeri dada yang dominan, beberapa orang mungkin mengalami gejala penyerta yang menyertai serangan angin duduk. Mengenali gejala penyerta ini penting untuk diagnosis dini:
Angin duduk dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kapan dan bagaimana ia muncul. Memahami perbedaannya sangat penting karena terkait dengan tingkat risiko kesehatan:
Ini adalah bentuk yang paling umum dan terduga. Ciri-cirinya adalah pola nyeri yang konsisten: selalu dipicu oleh aktivitas tertentu, durasinya pendek, dan selalu mereda dengan istirahat atau pengobatan standar. Ini terjadi karena penyempitan pembuluh darah sudah kronis dan stabil.
Ini adalah kondisi yang lebih berbahaya dan dianggap sebagai keadaan darurat medis. Ciri-cirinya meliputi: nyeri yang muncul tiba-tiba bahkan saat istirahat, nyeri yang lebih parah, durasinya lebih lama dari biasanya, atau tidak mereda sepenuhnya meskipun sudah istirahat. Angin duduk tidak stabil menunjukkan bahwa plak di arteri mungkin pecah, yang dapat menyebabkan pembekuan darah dan memicu serangan jantung.
Meskipun fokus utama adalah pada ciri-ciri nyerinya, perlu diingat bahwa angin duduk terkait erat dengan faktor risiko penyakit jantung koroner. Jika Anda memiliki riwayat faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, kadar kolesterol tinggi, obesitas, merokok, atau riwayat keluarga penyakit jantung, kewaspadaan terhadap ciri-ciri di atas harus ditingkatkan.