Ilustrasi Angsa Air
Angsa adalah salah satu jenis unggas air yang paling mudah dikenali berkat penampilannya yang anggun dan ukurannya yang cenderung besar dibandingkan bebek atau angsa laut lainnya. Termasuk dalam famili Anatidae, angsa memiliki peran ekologis penting di berbagai ekosistem perairan, mulai dari danau, sungai, hingga rawa-rawa. Memahami ciri-ciri fisik dan perilakunya membantu kita mengapresiasi keunikan burung ini.
Ciri fisik yang paling menonjol dari angsa adalah ukurannya yang besar. Angsa dewasa umumnya memiliki tubuh yang kekar dan berat, membuatnya tampak megah saat berenang. Rata-rata, berat angsa bisa bervariasi tergantung spesiesnya, namun beberapa spesies besar dapat mencapai bobot lebih dari 15 kilogram.
Namun, yang benar-benar mendefinisikan siluet angsa adalah **lehernya yang panjang dan melengkung**. Tidak seperti bebek yang lehernya pendek, leher angsa yang panjang memungkinkan mereka untuk menjangkau vegetasi air yang tumbuh di dasar perairan dangkal. Ketika berenang, leher ini sering kali ditekuk membentuk huruf 'S' yang elegan. Sayap mereka juga kuat, memungkinkan mereka terbang jarak jauh, terutama saat migrasi.
Meskipun sering diasosiasikan dengan warna putih bersih (seperti Angsa Mute), tidak semua angsa berwarna putih. Terdapat berbagai spesies angsa dengan warna yang bervariasi. Misalnya, Angsa Kanada (Canada Goose) memiliki tubuh cokelat keabu-abuan dengan ciri khas 'dasi' hitam di leher dan kepala putih. Angsa Hitam dari Australia memiliki bulu yang sepenuhnya hitam dengan cincin paruh berwarna merah.
Paruh angsa juga merupakan fitur diagnostik penting. Paruh mereka umumnya lebar dan pipih, dirancang untuk menyaring makanan dari air dan memotong rumput. Warna paruh bervariasi, mulai dari hitam, oranye cerah, hingga merah muda, sering kali disertai dengan tonjolan (knob) pada pangkal paruh, tergantung spesiesnya.
Angsa adalah makhluk yang sangat sosial. Mereka umumnya hidup dalam kelompok yang disebut kawanan (gaggle) di darat atau kawanan (squadron) saat terbang. Salah satu ciri perilaku yang paling terkenal adalah ikatan pasangan mereka. Angsa dikenal monogami seumur hidup; mereka membentuk ikatan pasangan yang sangat kuat dan sering terlihat berpasangan sepanjang tahun.
Ketika membesarkan anak, yang dikenal sebagai cygnets, angsa induk dan pejantan akan menunjukkan perilaku yang sangat protektif. Mereka sangat teritorial, terutama selama musim kawin dan bersarang. Mereka tidak segan-segan mengancam atau bahkan menyerang predator atau penyusup yang mendekati sarang mereka.
Meskipun termasuk dalam famili yang sama, membedakan angsa dari sepupunya, bebek dan angsa laut (swan goose), relatif mudah berdasarkan beberapa kriteria:
Sebagai unggas air, habitat utama angsa selalu terkait dengan sumber air tawar atau payau. Mereka membutuhkan badan air yang cukup luas untuk berenang, mencari makan, dan berlindung. Di alam liar, angsa biasanya adalah herbivora. Makanan utama mereka terdiri dari akar tanaman air, batang, daun, serta biji-bijian yang mereka peroleh dengan cara menyelamkan kepala atau berenang sambil mencari makan di permukaan. Beberapa spesies, terutama saat musim dingin, mungkin juga memakan serangga kecil atau moluska.
Kehadiran angsa sering menjadi indikator kesehatan ekosistem perairan. Karena kebutuhan mereka akan vegetasi yang melimpah, tempat di mana angsa berkumpul sering kali memiliki kualitas air yang memadai. Kemampuan mereka untuk beradaptasi di berbagai zona iklim, mulai dari Arktik hingga daerah subtropis, menunjukkan ketangguhan biologis mereka.