Dalam dunia keuangan, terutama pada pinjaman atau investasi yang menggunakan sistem anuitas, pemahaman mengenai komponen angsuran menjadi sangat krusial. Anuitas adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya yang dilakukan pada interval waktu yang tetap. Umumnya, setiap pembayaran anuitas terdiri dari dua bagian utama: angsuran pokok dan bunga. Artikel ini akan fokus membahas secara mendalam cara hitung angsuran pokok anuitas.
Menghitung angsuran pokok anuitas memungkinkan Anda untuk mengetahui berapa banyak dari setiap pembayaran yang benar-benar mengurangi saldo pinjaman Anda, serta bagaimana proporsi ini berubah seiring waktu. Ini penting untuk perencanaan keuangan pribadi, analisis investasi, dan bahkan untuk memahami struktur produk keuangan yang kompleks.
Untuk menghitung angsuran pokok pada periode tertentu, kita perlu memahami komponen bunga terlebih dahulu. Bunga dihitung berdasarkan saldo pinjaman yang tersisa pada awal periode tersebut. Rumus untuk menghitung pembayaran anuitas total (A) adalah sebagai berikut:
A = P * [ i(1 + i)^n ] / [ (1 + i)^n – 1]
Dimana:
Setiap pembayaran anuitas tetap, namun proporsi bunga dan pokoknya berubah. Pada periode pertama, bunga yang dibayarkan akan paling besar karena saldo pinjaman masih utuh.
Rumus untuk menghitung bunga pada periode tertentu (Bt) adalah:
Bt = Sisa Pokokt-1 * i
Dimana:
Setelah mengetahui jumlah pembayaran anuitas total (A) dan jumlah bunga pada periode tersebut (Bt), Anda dapat menghitung angsuran pokok dengan mudah.
Rumus untuk menghitung angsuran pokok pada periode tertentu (Pt) adalah:
Pt = A - Bt
Atau bisa juga dihitung sebagai:
Pt = Sisa Pokokt-1 - Sisa Pokokt
Dimana Sisa Pokokt adalah sisa pokok setelah pembayaran pada periode ke-t.
Misalkan Anda mengambil pinjaman sebesar Rp 100.000.000 dengan suku bunga tahunan 12% yang dibayar bulanan, selama 5 tahun.
Langkah 1: Hitung Pembayaran Anuitas Total (A)
A = 100.000.000 * [ 0.01(1 + 0.01)^60 ] / [ (1 + 0.01)^60 – 1]
A = 100.000.000 * [ 0.01 * (1.01)^60 ] / [ (1.01)^60 – 1]
A ≈ 100.000.000 * [ 0.01 * 1.8167 ] / [ 1.8167 – 1]
A ≈ 100.000.000 * [ 0.018167 ] / [ 0.8167 ]
A ≈ Rp 2.224.445 (Pembayaran anuitas bulanan)
Langkah 2: Hitung Angsuran Pokok dan Bunga Periode Pertama
Jumlah pembayaran bulanan = Rp 2.224.445
Bunga Periode 1 (B1) = Pokok awal * i
B1 = Rp 100.000.000 * 0.01 = Rp 1.000.000
Angsuran Pokok Periode 1 (P1) = A - B1
P1 = Rp 2.224.445 - Rp 1.000.000 = Rp 1.224.445
Langkah 3: Hitung Sisa Pokok Setelah Periode Pertama
Sisa Pokok1 = Pokok awal - P1
Sisa Pokok1 = Rp 100.000.000 - Rp 1.224.445 = Rp 98.775.555
Untuk periode kedua, bunga akan dihitung dari Rp 98.775.555, dan angsuran pokok akan lebih besar dari Rp 1.224.445.
Memahami cara hitung angsuran pokok anuitas memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana utang Anda berkurang. Ini dapat memotivasi Anda untuk melakukan pembayaran ekstra (jika memungkinkan) untuk mempercepat pelunasan utang dan mengurangi total bunga yang dibayarkan. Selain itu, bagi investor, pemahaman ini membantu dalam memproyeksikan arus kas masuk dari instrumen investasi berbasis anuitas.
Dengan menggunakan tabel amortisasi atau kalkulator keuangan, Anda dapat memvisualisasikan bagaimana proporsi angsuran pokok dan bunga berubah seiring waktu. Ini adalah alat yang sangat berharga untuk manajemen keuangan yang efektif.