Memahami dan Menghitung Angsuran Bank Anuitas

Simulasi Angsuran Anuitas Periode 1 Periode Akhir

Ketika Anda mengajukan pinjaman di bank, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), Anda akan berhadapan dengan berbagai skema pembayaran. Salah satu yang paling umum adalah skema anuitas. Memahami cara hitung angsuran bank anuitas akan memberikan Anda gambaran jelas mengenai kewajiban finansial Anda setiap bulan dan total biaya pinjaman yang akan Anda keluarkan. Metode anuitas menawarkan pembayaran cicilan yang cenderung tetap sepanjang tenor pinjaman, yang sangat membantu dalam perencanaan keuangan pribadi.

Apa Itu Anuitas?

Anuitas adalah sistem pembayaran pinjaman di mana setiap cicilan bulanan memiliki porsi yang tetap untuk pembayaran pokok pinjaman dan porsi untuk pembayaran bunga. Yang menarik dari sistem anuitas adalah proporsi antara pokok dan bunga ini berubah seiring waktu. Di awal masa pinjaman, porsi bunga dalam cicilan Anda akan lebih besar, sementara porsi pokoknya lebih kecil. Seiring berjalannya waktu, porsi bunga akan terus menurun, dan porsi pembayaran pokok akan meningkat, hingga di akhir masa pinjaman, hampir seluruh cicilan Anda digunakan untuk melunasi pokok pinjaman.

Mengapa Memahami Cara Hitung Angsuran Anuitas Penting?

Bagi nasabah, mengerti cara hitung angsuran bank anuitas sangat krusial karena beberapa alasan:

Rumus Dasar Perhitungan Anuitas

Perhitungan angsuran anuitas didasarkan pada prinsip nilai waktu dari uang. Rumus umum untuk menghitung besaran anuitas (A) per periode adalah sebagai berikut:

A = P * [ i(1 + i)^n ] / [ (1 + i)^n – 1]

Di mana:

Langkah-langkah Praktis Menghitung Angsuran Anuitas

Mari kita ambil contoh sederhana untuk mempraktikkan cara hitung angsuran bank anuitas:

Anda mengambil pinjaman sebesar Rp 100.000.000 dengan suku bunga tahunan 12% yang dibayarkan setiap bulan, dan tenor pinjaman selama 3 tahun.

  1. Identifikasi Nilai-nilai:
    • Pokok Pinjaman (P) = Rp 100.000.000
    • Suku Bunga Tahunan = 12%
    • Tenor = 3 tahun
  2. Konversi Suku Bunga ke Per Periode:

    Karena pembayaran dilakukan bulanan, kita perlu suku bunga bulanan.

    i = Suku Bunga Tahunan / Jumlah Bulan dalam Setahun i = 12% / 12 = 1% per bulan i = 0.01
  3. Konversi Tenor ke Jumlah Periode:

    Tenor dalam bulan:

    n = Tenor dalam Tahun * Jumlah Bulan dalam Setahun n = 3 * 12 = 36 periode
  4. Masukkan Nilai ke dalam Rumus Anuitas:

    Kita akan menghitung besaran angsuran bulanan (A).

    A = 100.000.000 * [ 0.01(1 + 0.01)^36 ] / [ (1 + 0.01)^36 – 1] Pertama, hitung (1 + i)^n: (1.01)^36 ≈ 1.43076878 Selanjutnya, masukkan ke dalam rumus: A = 100.000.000 * [ 0.01 * 1.43076878 ] / [ 1.43076878 – 1] A = 100.000.000 * [ 0.0143076878 ] / [ 0.43076878 ] A = 100.000.000 * 0.03321431 A ≈ 3.321.431

Jadi, perkiraan angsuran bulanan Anda adalah sekitar Rp 3.321.431. Jumlah ini akan tetap sama setiap bulan selama 36 bulan.

Komponen Angsuran dari Waktu ke Waktu

Setelah mengetahui besaran angsuran tetap, penting juga untuk memahami bagaimana komposisi pokok dan bunga dalam angsuran tersebut berubah.

Perhatikan bagaimana porsi bunga menurun (dari Rp 1.000.000 menjadi Rp 976.786) dan porsi pokok meningkat (dari Rp 2.321.431 menjadi Rp 2.344.645) pada setiap angsuran berikutnya.

Penting: Perhitungan di atas adalah ilustrasi. Angka riil mungkin sedikit berbeda tergantung pada kebijakan pembulatan bank dan metode perhitungan bunga yang spesifik. Selalu konfirmasikan detail perhitungan dengan pihak bank Anda.
Coba Kalkulator Pinjaman
🏠 Homepage