Perayaan Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang paling dinantikan umat Islam di seluruh dunia. Setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan, Idul Fitri menjadi penanda berakhirnya ibadah wajib tersebut dan disambut dengan penuh suka cita, rasa syukur, serta silaturahmi. Di Indonesia, organisasi Islam terbesar, Nahdlatul Ulama (NU), memiliki peran sentral dalam menentukan kalender Hijriyah dan memfasilitasi pelaksanaan ibadah serta perayaan bagi jutaan anggotanya. Pertanyaan mengenai "berapa hari lagi hari raya Idul Fitri NU" sering kali muncul menjelang akhir bulan Ramadan, seiring dengan antusiasme masyarakat untuk mempersiapkan diri menyambut hari kemenangan ini.
Nahdlatul Ulama, melalui Lembaga Falakiyahnya, memiliki metode tersendiri dalam menentukan awal dan akhir bulan Qomariyah, termasuk Ramadan dan Syawal (yang menentukan Idul Fitri). Penentuan ini umumnya mengacu pada panduan rukyatul hilal (melihat hilal) dan hisab (perhitungan astronomis). Kombinasi kedua metode ini diharapkan dapat memberikan kepastian waktu yang akurat, sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, ketika membahas "berapa hari lagi hari raya Idul Fitri NU", kita merujuk pada perkiraan waktu yang berdasarkan pada penetapan resmi dari ormas ini.
Perhitungan kalender Hijriyah memang memiliki nuansa tersendiri. Berbeda dengan kalender Masehi yang memiliki jumlah hari tetap setiap bulannya (kecuali Februari pada tahun kabisat), kalender Hijriyah bersifat qomariyah, yang pergerakannya berdasarkan fase bulan. Akibatnya, jumlah hari dalam satu tahun Hijriyah cenderung lebih pendek dibandingkan tahun Masehi, dan tanggal Idul Fitri akan bergeser setiap tahunnya dalam kalender Masehi. Hal ini yang terkadang membuat masyarakat perlu terus memperbaharui informasi mengenai perkiraan tanggal Idul Fitri.
Penantian "berapa hari lagi hari raya Idul Fitri NU" sering kali diisi dengan berbagai persiapan. Mulai dari persiapan batin melalui tadarus Al-Qur'an, meningkatkan ibadah, hingga persiapan lahir seperti membersihkan rumah, menyiapkan hidangan khas lebaran, dan membeli pakaian baru. Bagi banyak keluarga, momen Idul Fitri adalah saat yang tepat untuk berkumpul kembali dengan sanak saudara, saling memaafkan, dan mempererat tali silaturahmi. Tradisi mudik lebaran juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini, di mana jutaan orang melakukan perjalanan untuk pulang ke kampung halaman.
Kepastian tanggal Idul Fitri, yang biasanya baru bisa dipastikan pada malam 29 Ramadan melalui sidang isbat oleh pemerintah yang juga mempertimbangkan pandangan ormas seperti NU, menjadi informasi krusial. Namun, sebelum pengumuman resmi, banyak pihak, termasuk warga NU, mengacu pada kalender hijriyah yang telah disusun sebelumnya oleh Lembaga Falakiyah NU. Ini memberikan gambaran awal dan membantu dalam perencanaan kegiatan menjelang hari raya.
Memahami "berapa hari lagi hari raya Idul Fitri NU" bukan sekadar tentang menghitung mundur tanggal. Ini adalah bagian dari proses menikmati setiap detik bulan Ramadan hingga tiba saatnya kita merayakan hari penuh kemenangan, Idul Fitri, dengan penuh keimanan, kebahagiaan, dan keberkahan.