Memahami Angka dalam Bahasa Arab: Muannats dan Mudzakkar
Bahasa Arab, dengan kekayaan strukturnya, memiliki keunikan dalam penggunaan gender pada kata benda. Hal ini juga merambah pada penamaan angka-angka, di mana terkadang kita menemukan istilah yang berbeda tergantung pada apakah angka tersebut merujuk pada benda yang bergender muannats (feminin) atau mudzakkar (maskulin). Konsep ini mungkin terdengar asing bagi penutur bahasa lain, namun memahaminya sangat penting untuk pengucapan dan pemahaman yang akurat dalam Bahasa Arab.
Secara umum, angka dalam Bahasa Arab tidak memiliki gender intrinsik seperti kata benda. Namun, ketika angka digunakan untuk menghitung atau mendeskripsikan benda, maka gender angka tersebut akan mengikuti gender benda yang dihitung. Ini adalah kaidah penting yang perlu diingat. Perbedaan ini biasanya lebih terlihat pada angka-angka tertentu, terutama saat digunakan dalam bentuk tunggal atau saat merujuk pada bilangan yang lebih kompleks.
Angka Dasar dan Gender
Untuk angka 1 hingga 10, konsep muannats dan mudzakkar mulai terlihat. Mari kita tinjau beberapa angka kunci:
Angka
Bahasa Arab (Muannats)
Bahasa Arab (Mudzakkar)
Arti
1
واحدة (wāḥidah)
واحد (wāḥid)
Satu
2
اثنتان (ithnatān)
اثنان (ithnān)
Dua
3
ثلاث (thalāth)
ثلاثة (thalāthah)
Tiga
4
أربع (arbaʿ)
أربعة (arbaʿah)
Empat
5
خمس (khams)
خمسة (khamsah)
Lima
6
ست (sitt)
ستة (sittah)
Enam
7
سبع (sabʿ)
سبعة (sabʿah)
Tujuh
8
ثمان (thumān)
ثمانية (thumāniyah)
Delapan
9
تسع (tisʿ)
تسعة (tisʿah)
Sembilan
10
عشر (ʿashr)
عشرة (ʿasharah)
Sepuluh
Perhatikan bahwa untuk angka 3 sampai 10, bentuk muannats seringkali memiliki akhiran 'ah' (ة), yang merupakan tanda umum feminin dalam Bahasa Arab. Bentuk mudzakkar bisa bervariasi, namun seringkali lebih pendek atau memiliki akhiran yang berbeda.
Aturan Umum Gender dalam Penghitungan
Aturan utama yang perlu diingat adalah:
Jika benda yang dihitung bergender mudzakkar, maka angka yang digunakan adalah bentuk muannats.
Jika benda yang dihitung bergender muannats, maka angka yang digunakan adalah bentuk mudzakkar.
Ini mungkin terasa kontraintuitif pada awalnya. Mari kita lihat contoh:
Satu buku (buku = كتاب - kitāb, mudzakkar): كتاب واحد (kitāb wāḥid). Di sini kita menggunakan bentuk mudzakkar dari angka satu karena 'kitāb' adalah mudzakkar. Oh, tunggu sebentar! Sebenarnya, untuk angka 1, kaidah ini agak berbeda. Angka 1 biasanya mengikuti gender benda dan seringkali disebut sebagai na'at (kata sifat). Jadi, untuk "satu buku", yang mudzakkar, kita menggunakan كتاب واحد (kitāb wāḥid). Ini mengikuti gender benda. Untuk "satu pena" (pena = قلم - qalam, mudzakkar), juga قلم واحد (qalam wāḥid). Untuk "satu rumah" (rumah = بيت - bayt, mudzakkar), بيت واحد (bayt wāḥid). Sepertinya untuk angka 1, yang muannats adalah واحدة (wāḥidah) dan yang mudzakkar adalah واحد (wāḥid). Jika bendanya mudzakkar, kita gunakan واحد. Jika bendanya muannats, kita gunakan واحدة. Contoh: سيارة واحدة (sayārah wāḥidah) - satu mobil (mobil = سيارة - sayārah, muannats).
Dua mobil (mobil = سيارة - sayārah, muannats): سيارتان اثنتان (sayyāratān ithnatān). Di sini, 'sayyāratān' adalah bentuk dua dari 'sayārah' (muannats), dan kita menggunakan اثنتان (ithnatān), bentuk muannats dari angka dua, karena bendanya muannats. Ini adalah pengecualian atau kaidah khusus untuk angka 2. Sebenarnya, untuk angka 2, kaidahnya adalah: jika benda mudzakkar, gunakan اثنان. Jika benda muannats, gunakan اثنتان.
Tiga buku (buku = كتاب - kitāb, mudzakkar): ثلاثة كتب (thalāthah kutub). Di sini kita menggunakan ثلاثة (thalāthah), yang merupakan bentuk yang lebih umum digunakan untuk menghitung, dan kita perlu memperhatikan kaidah gender. Jika benda mudzakkar, kita gunakan bentuk angka yang muannats. Jadi, jika buku (mudzakkar), kita gunakan bentuk muannats dari angka 3, yaitu ثلاث. Namun, bentuk yang lebih umum terdengar dan ditulis adalah ثلاثة كتب (thalāthah kutub). Ini bisa membingungkan. Mari kita perjelas: untuk angka 3-10, kaidahnya adalah kebalikan dari gender benda. Jika benda mudzakkar, angka yang digunakan adalah muannats. Jika benda muannats, angka yang digunakan adalah mudzakkar. Contoh: ثلاث سيارات (thalāth sayyārāt) - tiga mobil (mobil = سيارة, muannats, jadi angka yang dipakai adalah bentuk mudzakkar dari tiga, yaitu ثلاث, meskipun kadang ditulis ثلاثة. Bentuk yang lebih akurat jika bendanya mudzakkar adalah ثلاث كتب (thalāth kutub). Jadi, ada dua bentuk angka yang bisa digunakan, satu yang lebih pendek dan satu yang memiliki 'ta marbutah'.
Kaidah untuk angka 3 hingga 10 seringkali membuat pelajar bahasa Arab bingung. Secara umum:
Jika benda mudzakkar, gunakan bentuk angka muannats (dengan 'ta marbutah' ة, atau bentuk yang pendek tanpa ة).
Jika benda muannats, gunakan bentuk angka mudzakkar (tanpa 'ta marbutah' ة, atau bentuk yang lebih pendek).
Contoh yang lebih mendalam:
Lima pena (pena = قلم, mudzakkar): خمسة أقلام (khamsatu aqlām). Di sini, kita menggunakan bentuk خمسة (dengan ta marbutah, yang merupakan bentuk umum untuk penghitungan) meskipun 'aqlām' (bentuk jamak dari 'qalam') adalah mudzakkar. Namun, jika kita ingin sangat ketat pada kaidah muannats/mudzakkar, seharusnya bentuk angka yang digunakan adalah bentuk yang muannats karena bendanya mudzakkar. Terdapat nuansa dalam penggunaan angka 3-10 ini, terkadang bentuk 'muannats' angka digunakan untuk benda mudzakkar, dan sebaliknya. Bentuk yang paling umum ditemukan dalam teks adalah menggunakan bentuk angka yang memiliki 'ta marbutah' (ة) untuk menghitung benda, terlepas dari gendernya.
Delapan rumah (rumah = بيت, mudzakkar): ثمانية بيوت (thamāniyatu buyūt). Sama seperti contoh di atas, bentuk ثمانية (dengan ta marbutah) yang umum digunakan.
Tujuh meja (meja = طاولة, muannats): سبعة طاولات (sabʿatu ṭāwilāt). Di sini, kita menghitung benda 'ṭāwilāt' (muannats), dan kita menggunakan bentuk angka سبعة. Kaidah yang lebih ketat mengatakan bahwa jika benda muannats, kita pakai angka mudzakkar. Bentuk mudzakkar dari 7 adalah سبع. Namun, dalam penggunaan sehari-hari, سبعة lebih sering terdengar.
Peran Kata Benda yang Dihitung
Penting untuk dicatat bahwa angka 1 dan 2 seringkali lebih jelas mengikuti gender benda. Angka 1 berperilaku seperti kata sifat (na'at), mengikuti gender benda. Angka 2 memiliki bentuk ganda (dual) yang jelas bergender. Untuk angka 3 hingga 10, kaidah gender menjadi lebih rumit dan terkadang ada variasi dalam penggunaannya, namun prinsip dasarnya adalah keseimbangan gender antara angka dan benda yang dihitung.
Dalam konteks pembelajaran, seringkali disarankan untuk menghafal bentuk angka yang paling umum digunakan terlebih dahulu. Seiring dengan bertambahnya pemahaman, seluk-beluk perbedaan muannats dan mudzakkar pada angka-angka ini akan menjadi lebih jelas.
Memahami konsep muannats dan mudzakkar pada angka dalam Bahasa Arab adalah langkah penting untuk menguasai bahasa ini. Meskipun awalnya mungkin membingungkan, dengan latihan dan paparan yang cukup, kaidah ini akan menjadi lebih alami dan mudah diaplikasikan.