Eosinofil

Ilustrasi sel eosinofil

Hitung Eosinofil Manual: Panduan Lengkap dan Pentingnya

Menghitung jumlah eosinofil dalam sampel darah secara manual adalah prosedur laboratorium yang penting dalam diagnostik berbagai kondisi medis. Eosinofil adalah salah satu jenis sel darah putih (leukosit) yang berperan dalam respons imun tubuh, terutama terhadap parasit dan dalam reaksi alergi. Memahami cara melakukan hitung eosinofil manual dan menginterpretasikan hasilnya dapat memberikan wawasan berharga bagi dokter dalam menentukan diagnosis dan rencana pengobatan pasien.

Apa itu Eosinofil?

Eosinofil merupakan granulosit, yang berarti mereka memiliki granula (partikel kecil) di dalam sitoplasmanya. Granula-granula ini mengandung berbagai enzim dan protein yang dilepaskan ketika sel teraktivasi. Bentuk khas eosinofil adalah inti bilobus (berbentuk seperti dua lobus yang terhubung) dan sitoplasma yang dipenuhi granula eosinofilik berwarna merah muda hingga oranye saat diwarnai dengan pewarna standar hematologi seperti Eosin (karena itulah namanya).

Peran utama eosinofil meliputi:

Indikasi Melakukan Hitung Eosinofil Manual

Pemeriksaan hitung eosinofil manual biasanya dilakukan sebagai bagian dari hitung diferensial leukosit (differential white blood cell count) yang lebih luas. Indikasi utama meliputi:

Prosedur Hitung Eosinofil Manual

Menghitung eosinofil secara manual memerlukan ketelitian dan pemahaman yang baik tentang morfologi sel. Prosedur umumnya melibatkan langkah-langkah berikut:

1. Pengambilan Sampel Darah

Sampel darah biasanya diambil dari vena di lengan menggunakan tabung vakum yang mengandung antikoagulan (seperti EDTA - ethylenediaminetetraacetic acid) untuk mencegah pembekuan darah.

2. Pembuatan Apusan Darah Tepi

Sejumlah kecil darah dari tabung sampel diteteskan pada bagian ujung kaca objek (slide) yang bersih. Menggunakan kaca objek kedua, darah diratakan dengan gerakan cepat dan konsisten untuk menciptakan apusan darah yang tipis dan merata di sepanjang permukaan kaca objek. Kualitas apusan sangat krusial untuk interpretasi yang akurat.

3. Pewarnaan Apusan Darah

Apusan darah yang telah kering kemudian diwarnai menggunakan metode pewarnaan hematologi standar, yang paling umum adalah pewarnaan Giemsa atau Wright. Pewarnaan ini membantu membedakan berbagai jenis sel darah putih berdasarkan warna inti dan sitoplasma, serta karakteristik granula. Eosinofil akan tampak dengan inti bilobus yang jelas dan granula sitoplasma yang khas berwarna merah jambu hingga oranye terang.

4. Pemeriksaan di Bawah Mikroskop

Apusan darah yang telah diwarnai kemudian diamati di bawah mikroskop dengan menggunakan lensa objektif minyak imersi (biasanya 100x).

5. Proses Penghitungan

Teknik yang paling umum digunakan untuk hitung eosinofil manual adalah metode area spesifik atau penghitungan pada area tertentu. Laboran akan memilih area apusan yang baik (biasanya area di mana sel-sel tersebar merata, tidak terlalu bertumpuk atau terlalu renggang) dan menghitung jumlah eosinofil yang terlihat di dalam area tersebut. Kuantifikasi biasanya dilakukan dengan mengalikan jumlah eosinofil yang ditemukan dengan faktor pengenceran atau faktor area tertentu untuk mendapatkan jumlah eosinofil per mikroliter darah. Alternatif lain adalah menghitung eosinofil bersama dengan 100 sel darah putih lainnya (atau kelipatan dari 100) dan menghitung persentasenya.

6. Interpretasi Hasil

Hasil hitung eosinofil manual dinyatakan dalam jumlah absolut per mikroliter darah atau sebagai persentase dari total leukosit. Rentang normal untuk jumlah eosinofil absolut biasanya berkisar antara 0-500 sel/µL, meskipun nilai ini dapat sedikit bervariasi antar laboratorium. Peningkatan jumlah eosinofil disebut eosinofilia, sementara penurunan yang signifikan (meskipun jarang terjadi dan kurang bermakna klinis) disebut eosinopenia.

Pentingnya Eosinofilia

Eosinofilia yang signifikan seringkali mengindikasikan adanya kondisi alergi atau infeksi parasit. Tingkat keparahan eosinofilia dapat berkorelasi dengan tingkat keparahan penyakit. Namun, eosinofilia juga dapat terlihat pada kondisi lain seperti penyakit autoimun tertentu, beberapa jenis kanker, dan sebagai efek samping obat. Oleh karena itu, interpretasi hasil harus selalu dilakukan oleh profesional medis dengan mempertimbangkan riwayat klinis pasien, gejala, dan hasil pemeriksaan laboratorium lainnya.

Keunggulan dan Keterbatasan Hitung Manual

Meskipun sebagian besar laboratorium kini menggunakan alat hitung sel darah otomatis yang canggih, hitung eosinofil manual masih memiliki beberapa keunggulan:

Namun, metode manual juga memiliki keterbatasan:

Secara keseluruhan, hitung eosinofil manual tetap menjadi keterampilan diagnostik yang berharga dalam bidang hematologi. Dengan pemahaman yang tepat mengenai prosedur dan interpretasinya, metode ini terus berkontribusi dalam penegakan diagnosis yang akurat dan penatalaksanaan pasien.

🏠 Homepage