Istilah "angin duduk" mungkin terdengar sederhana, namun deskripsinya mengacu pada ketidaknyamanan gastrointestinal yang cukup mengganggu. Meskipun namanya menyiratkan adanya "angin" yang terperangkap, secara medis, kondisi ini sering kali merupakan gejala dari masalah pencernaan yang lebih luas, seperti kembung (bloating), perut kencang, atau rasa nyeri seperti ditusuk yang seringkali berpindah-pindah. Memahami apa yang angin duduk di sebabkan adalah langkah pertama untuk mengelola dan mencegahnya.
Gas di saluran pencernaan adalah hal yang normal. Gas ini terbentuk melalui dua mekanisme utama: menelan udara (aerofagia) dan hasil dari proses fermentasi makanan oleh bakteri di usus besar. Ketika produksi gas ini melebihi kemampuan tubuh untuk mengeluarkannya (baik melalui sendawa maupun kentut), timbullah rasa tidak nyaman yang kita kenal sebagai angin duduk.
Salah satu pemicu terbesar adalah makanan yang sulit dicerna atau makanan yang menghasilkan gas berlebih saat difermentasi. Makanan tinggi serat tertentu, sayangnya, termasuk di dalamnya.
Cara kita makan sama pentingnya dengan apa yang kita makan. Kebiasaan menelan udara secara tidak sadar adalah kontributor signifikan terhadap kembung.
Beberapa aktivitas yang meningkatkan aerofagia meliputi:
Jika keluhan angin duduk terjadi secara kronis dan parah, ada kemungkinan bahwa kondisi medis tertentu yang mendasari menjadi faktor utama. Ini berarti angin duduk hanyalah "alarm" yang dibunyikan oleh sistem pencernaan Anda.
Penyebab medis yang perlu diwaspadai antara lain:
Setelah mengetahui faktor-faktor yang angin duduk di sebabkan, langkah selanjutnya adalah modifikasi gaya hidup dan diet. Cobalah untuk makan dengan perlahan, mengunyah makanan dengan baik, dan menghindari makanan yang secara pribadi Anda sadari memicu produksi gas berlebih. Mengonsumsi probiotik atau teh herbal seperti peppermint dan jahe juga dapat membantu menenangkan saluran pencernaan.
Namun, jika rasa sakitnya parah, disertai penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, muntah, atau darah dalam tinja, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk menyingkirkan kondisi medis serius lainnya.