Memahami Angin Duduk: Penyebab dan Penanganan

Istilah "angin duduk" seringkali digunakan dalam percakapan sehari-hari di Indonesia untuk merujuk pada kondisi nyeri dada yang mendadak dan intens. Meskipun namanya terdengar berhubungan dengan angin, kondisi ini sesungguhnya merupakan kondisi medis serius yang memerlukan perhatian segera. Untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang angin duduk disebabkan karena, kita perlu memahami bahwa istilah populer ini paling sering merujuk pada penyakit jantung koroner (PJK) atau angina pektoris.

Apa Sebenarnya Angin Duduk (Angina Pektoris)?

Angina pektoris adalah nyeri atau rasa tidak nyaman di dada yang terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan cukup suplai oksigen (iskemia). Ini bukan penyakit itu sendiri, melainkan sebuah gejala dari masalah yang mendasarinya, paling umum adalah penyempitan arteri koroner. Ketika permintaan oksigen oleh jantung melebihi pasokan yang tersedia, muncullah rasa sakit yang khas.

Ilustrasi Penyumbatan Arteri Jantung Arteri Sehat Penyumbatan Aliran Oksigen Berkurang

Faktor Utama: Angin Duduk Disebabkan Karena Apa?

Inti dari mengapa angin duduk disebabkan karena masalah suplai darah ke jantung terletak pada aterosklerosis. Aterosklerosis adalah proses penumpukan plak (terdiri dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lain) di dinding arteri koroner.

1. Aterosklerosis (Pengerasan Pembuluh Darah)

Ini adalah penyebab paling umum. Ketika plak menumpuk, arteri menjadi menyempit dan kurang elastis. Penyempitan ini menghambat aliran darah kaya oksigen menuju miokardium (otot jantung). Aktivitas fisik yang meningkat atau stres emosional akan meningkatkan kebutuhan oksigen jantung, namun karena pembuluh darah sudah sempit, kebutuhan ini tidak terpenuhi, memicu nyeri dada.

2. Gumpalan Darah (Trombosis)

Kadang-kadang, plak yang rapuh bisa pecah. Tubuh merespons pecahnya plak ini dengan membentuk gumpalan darah (trombus). Gumpalan ini bisa menyumbat arteri secara total atau hampir total, yang dalam kasus akut dapat menyebabkan serangan jantung (infark miokard). Jika penyumbatan parsial dan sementara, ia sering bermanifestasi sebagai angina yang tidak stabil.

3. Penyebab Lain yang Memicu

Meskipun aterosklerosis adalah akar masalah, ada beberapa kondisi yang dapat memperburuk atau memicu episode angina:

Faktor Risiko yang Mempercepat Proses Penyakit

Beberapa gaya hidup dan kondisi medis meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi yang menyebabkan angin duduk:

Jenis-Jenis Angina

Memahami jenisnya penting karena masing-masing memiliki implikasi manajemen yang berbeda:

  1. Angina Stabil: Pola nyeri yang dapat diprediksi, biasanya dipicu oleh aktivitas fisik atau stres, dan mereda dengan istirahat atau obat nitrogliserin. Ini menandakan penyempitan yang signifikan namun relatif konstan.
  2. Angina Tidak Stabil: Pola nyeri yang berubah, terjadi saat istirahat, lebih parah, atau lebih lama. Ini adalah kondisi darurat karena menunjukkan risiko serangan jantung yang tinggi.
  3. Angina Varians (Prinzmetal): Disebabkan oleh spasme, bukan hanya penyempitan.

Penanganan dan Pencegahan

Karena angin duduk disebabkan karena kekurangan suplai oksigen akibat penyempitan arteri, pengobatan berfokus pada mengurangi beban kerja jantung dan mengelola aterosklerosis.

Penanganan akut melibatkan obat-obatan seperti nitrogliserin untuk melebarkan pembuluh darah. Jangka panjang, fokusnya adalah modifikasi gaya hidup (diet sehat, olahraga teratur, berhenti merokok) dan penggunaan obat-obatan penurun kolesterol (statin) serta pengencer darah.

Penting untuk tidak mengabaikan nyeri dada yang dicurigai sebagai angin duduk. Jika rasa sakitnya baru, berbeda dari biasanya, atau tidak hilang setelah beberapa menit istirahat, segera cari bantuan medis darurat. Kesehatan jantung adalah prioritas utama.

🏠 Homepage