Pankreas, sebuah kelenjar yang terletak di belakang perut dan di bawah lambung, sering kali tidak mendapat perhatian yang cukup, padahal perannya sangat vital bagi kelangsungan hidup kita. Organ ini memiliki dua fungsi utama yang saling melengkapi: fungsi eksokrin untuk pencernaan dan fungsi endokrin untuk regulasi gula darah. Memahami anatomi pankreas manusia adalah langkah awal untuk menghargai kompleksitas organ ini dan bagaimana ia bekerja sama dengan organ lain dalam tubuh.
Secara anatomi, pankreas adalah organ kelenjar pipih yang panjangnya sekitar 15-20 cm. Bentuknya menyerupai huruf 'J' atau palu, dan terbagi menjadi empat bagian utama:
Posisi pankreas yang tersembunyi di belakang lambung membuatnya sulit untuk didiagnosis secara fisik ketika ada kelainan. Namun, kedekatannya dengan organ-organ vital lainnya seperti duodenum, lambung, limpa, dan pembuluh darah utama menandakan betapa terintegrasinya fungsi pankreas dalam sistem pencernaan dan metabolisme tubuh.
Sebagian besar massa pankreas, sekitar 80-90%, terdiri dari sel-sel yang disebut sel asinar. Sel-sel ini bertanggung jawab atas fungsi eksokrin pankreas, yaitu memproduksi dan mensekresikan berbagai enzim pencernaan. Enzim-enzim ini dikumpulkan dalam saluran kecil yang kemudian bergabung membentuk saluran pankreas utama. Saluran ini akan bergabung dengan saluran empedu umum dari hati dan kantong empedu sebelum bermuara ke duodenum.
Beberapa enzim pencernaan utama yang diproduksi oleh pankreas meliputi:
Selain enzim pencernaan, sel-sel di saluran pankreas juga mensekresikan cairan bikarbonat yang bersifat basa. Bikarbonat ini berfungsi untuk menetralkan asam lambung yang masuk ke duodenum, menciptakan lingkungan optimal bagi kerja enzim pencernaan pankreas.
Sisa massa pankreas, sekitar 1-2%, terdiri dari kelompok sel khusus yang disebut Pulau Langerhans. Kumpulan sel ini tersebar di seluruh organ dan bertanggung jawab atas fungsi endokrin pankreas, yaitu memproduksi hormon yang dilepaskan langsung ke dalam aliran darah. Dua hormon utama dari Pulau Langerhans adalah insulin dan glukagon.
Keseimbangan antara insulin dan glukagon sangat krusial dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil, yang dikenal sebagai homeostasis glukosa. Gangguan pada fungsi kedua hormon ini dapat menyebabkan penyakit serius seperti diabetes melitus tipe 1 (kekurangan insulin) dan tipe 2 (resistensi insulin atau produksi insulin yang tidak memadai).
Seperti yang disebutkan, enzim pencernaan dan bikarbonat dikumpulkan dalam saluran pankreas. Saluran pankreas utama (disebut juga saluran Wirsung) berjalan dari ekor ke kepala pankreas dan biasanya bergabung dengan saluran empedu umum sebelum memasuki duodenum melalui struktur yang disebut ampulla Vateri. Ampulla Vateri dikelilingi oleh otot sfingter Oddi yang mengontrol aliran empedu dan cairan pankreas ke dalam usus halus.
Dalam beberapa individu, mungkin terdapat saluran pankreas aksesori (disebut juga saluran Santorini) yang juga bermuara ke duodenum, seringkali di atas ampulla Vateri. Keberadaan saluran ini dapat bervariasi, namun keduanya berperan dalam pengaliran cairan pankreas.
Anatomi pankreas manusia, dengan struktur berlapis dan dua fungsi yang sangat berbeda namun saling terkait, menunjukkan betapa pentingnya organ ini dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dari memecah makanan hingga mengatur energi seluler, pankreas adalah pemain kunci dalam sistem biologis kita. Pemahaman yang lebih mendalam tentang organ ini tidak hanya meningkatkan apresiasi kita terhadap tubuh manusia, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam pencegahan dan penanganan berbagai kondisi medis yang berkaitan dengannya.