Manfaat Luar Biasa Tumbuhan Angkak: Dari Kesehatan Hingga Kuliner

A

Tumbuhan angkak, yang seringkali terabaikan di tengah hiruk pikuk tanaman obat modern, sebenarnya menyimpan segudang manfaat yang telah dikenal sejak zaman dahulu. Angkak, yang nama ilmiahnya adalah Monascus purpureus, bukanlah tumbuhan dalam arti harfiah yang memiliki batang, daun, dan akar. Melainkan, ia adalah ragi jamur yang tumbuh pada beras. Melalui proses fermentasi beras dengan jamur ini, dihasilkan produk berwarna merah pekat yang dikenal sebagai angkak.

Proses Pembuatan dan Sejarah Angkak

Proses pembuatan angkak melibatkan perendaman beras dalam air, kemudian dicampur dengan spora jamur Monascus purpureus. Campuran ini kemudian difermentasikan dalam suhu dan kelembaban yang terkontrol. Selama proses fermentasi, jamur akan menghasilkan pigmen merah yang khas, serta senyawa-senyawa bioaktif lainnya. Beras yang telah terfermentasi inilah yang kemudian dikeringkan dan diolah menjadi bubuk atau butiran angkak.

Sejarah penggunaan angkak dapat ditelusuri kembali ribuan tahun di Tiongkok kuno. Angkak tidak hanya digunakan sebagai pewarna makanan alami, tetapi juga sebagai bahan obat tradisional yang tertera dalam berbagai literatur pengobatan Tiongkok. Jamur ini dipercaya memiliki khasiat untuk melancarkan sirkulasi darah, menurunkan kolesterol, serta mengatasi berbagai masalah pencernaan. Penggunaannya kemudian menyebar ke berbagai negara Asia lainnya, termasuk Jepang, Korea, dan Asia Tenggara, masing-masing dengan modifikasi dalam praktik penggunaannya.

Manfaat Kesehatan Tumbuhan Angkak

Salah satu manfaat angkak yang paling banyak diteliti dan dikenal adalah kemampuannya dalam mengelola kadar kolesterol dalam tubuh. Angkak mengandung senyawa yang disebut monacolin K, yang secara kimiawi identik dengan lovastatin, salah satu obat statin yang diresepkan oleh dokter untuk menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol baik). Dengan menghambat enzim yang berperan dalam produksi kolesterol di hati, angkak dapat membantu menjaga kesehatan kardiovaskular.

Selain manfaat kolesterol, penelitian juga menunjukkan potensi angkak dalam:

Penggunaan Angkak dalam Kuliner

Di samping manfaat kesehatannya, angkak juga merupakan pewarna makanan alami yang sangat berharga dalam dunia kuliner. Warna merah cerah yang dihasilkan oleh angkak memberikan tampilan menarik pada berbagai hidangan, tanpa perlu khawatir akan penggunaan pewarna sintetis yang berpotensi berbahaya. Angkak memberikan sentuhan warna yang hangat dan menggugah selera.

Beberapa aplikasi kuliner angkak antara lain:

Perhatian dan Dosis Penggunaan

Meskipun angkak memiliki banyak manfaat, penting untuk menggunakannya dengan bijak. Bagi mereka yang mengonsumsi obat penurun kolesterol resep dokter, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi angkak. Hal ini dikarenakan potensi interaksi obat dan efek samping yang mungkin timbul. Wanita hamil atau menyusui, serta individu dengan riwayat penyakit hati, sebaiknya menghindari konsumsi angkak.

Dosis yang tepat untuk angkak dapat bervariasi tergantung pada tujuan penggunaannya. Untuk keperluan kuliner, jumlahnya biasanya sangat sedikit. Sementara itu, untuk manfaat kesehatan, dosis yang direkomendasikan seringkali mengikuti panduan yang tertera pada produk suplemen angkak yang beredar di pasaran atau berdasarkan saran dari praktisi kesehatan.

Kesimpulan

Tumbuhan angkak, atau lebih tepatnya jamur Monascus purpureus yang difermentasi pada beras, adalah contoh luar biasa dari kekayaan alam yang telah dimanfaatkan manusia selama berabad-abad. Dari perannya sebagai pewarna makanan alami yang indah hingga kontribusinya yang signifikan dalam menjaga kesehatan jantung dan mengelola kolesterol, angkak terus membuktikan nilainya. Dengan pemahaman yang tepat mengenai sejarah, manfaat, dan cara penggunaannya, angkak dapat menjadi tambahan yang berharga bagi gaya hidup sehat dan dapur Anda.

🏠 Homepage