Apa Itu Angin Duduk?
Istilah "angin duduk" sering digunakan masyarakat awam untuk menggambarkan nyeri dada hebat yang muncul tiba-tiba. Secara medis, kondisi ini merujuk pada angina pektoris, yaitu rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada dada yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah kaya oksigen menuju otot jantung. Fenomena ini bukanlah penyakit tersendiri, melainkan gejala dari adanya penyakit jantung koroner (PJK) yang mendasarinya.
Ketika arteri koroner yang memasok darah ke jantung menyempit atau tersumbat (biasanya karena penumpukan plak aterosklerosis), otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen saat permintaan meningkat (misalnya saat beraktivitas fisik atau stres emosional). Kekurangan oksigen inilah yang memicu rasa nyeri yang sering disalahartikan sebagai "angin" yang terperangkap.
Apa Saja Tanda Terkena Angin Duduk?
Mengidentifikasi tanda-tanda awal angin duduk sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius, seperti serangan jantung. Gejala utama bersifat subyektif, namun biasanya mengikuti pola tertentu.
1. Lokasi dan Sifat Nyeri
- Rasa Tertekan atau Terjepit: Ini adalah deskripsi yang paling umum. Pasien sering menggambarkannya seperti ada beban berat atau diremas di bagian tengah dada (retrosternal).
- Penjalaran Rasa Nyeri: Nyeri dada seringkali menyebar ke area lain. Lokasi penjalaran tipikal meliputi: bahu kiri, lengan kiri (terkadang kedua lengan), leher, rahang bawah, dan punggung bagian atas.
- Durasi: Nyeri akibat angina stabil biasanya singkat, berlangsung hanya beberapa menit (umumnya kurang dari 5 menit) dan mereda setelah beristirahat atau minum obat.
2. Gejala Penyerta
Selain nyeri utama, beberapa gejala lain bisa menyertai serangan angin duduk:
- Keringat dingin yang berlebihan.
- Sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas.
- Mual atau rasa tidak nyaman di perut bagian atas.
- Pusing atau rasa ingin pingsan.
- Kelelahan yang tidak biasa.
Penting: Jika nyeri dada sangat hebat, berlangsung lebih dari 15-20 menit, tidak hilang dengan istirahat, atau disertai dengan sesak napas parah dan keringat dingin hebat, ini bisa menjadi tanda serangan jantung (infark miokard). Segera cari bantuan medis darurat.
Pemicu dan Faktor Risiko
Serangan angin duduk seringkali dipicu oleh kondisi yang meningkatkan kebutuhan oksigen jantung melebihi pasokan yang tersedia.
Pemicu Umum:
- Aktivitas fisik berat (misalnya lari cepat atau mengangkat beban berat).
- Paparan suhu ekstrem (terlalu dingin atau terlalu panas).
- Stres emosional atau kegembiraan yang berlebihan.
- Makan dalam porsi besar.
- Merokok.
Faktor risiko utama yang mendorong terjadinya penyempitan arteri (PJK) meliputi riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi), kadar kolesterol tinggi (terutama LDL), diabetes, obesitas, riwayat merokok, dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
Penanganan Awal Saat Terjadi Serangan
Ketika seseorang merasakan tanda-tanda khas angin duduk, tindakan cepat sangat krusial. Penanganan bertujuan untuk mengurangi beban kerja jantung secepat mungkin.
- Berhenti Beraktivitas: Segera hentikan aktivitas yang sedang dilakukan dan duduk atau berbaring di tempat yang nyaman.
- Istirahat Total: Usahakan untuk tetap tenang dan menarik napas perlahan. Kecemasan justru dapat meningkatkan detak jantung dan memperburuk kondisi.
- Penggunaan Obat (Jika Diresepkan): Bagi pasien yang telah didiagnosis memiliki riwayat angina, dokter mungkin meresepkan nitrogliserin (biasanya diletakkan di bawah lidah). Obat ini membantu melebarkan pembuluh darah koroner dan mengurangi rasa nyeri. Ikuti dosis sesuai anjuran dokter.
- Evaluasi Kondisi: Jika nyeri tidak mereda dalam 5 menit setelah beristirahat atau minum obat, atau jika nyeri bertambah parah, segera hubungi layanan darurat. Jangan mencoba mengemudi sendiri ke rumah sakit.
Pencegahan Jangka Panjang
Karena angin duduk adalah manifestasi dari penyakit jantung koroner, pencegahan harus difokuskan pada modifikasi gaya hidup dan pengelolaan faktor risiko:
- Mengadopsi pola makan sehat jantung (rendah lemak jenuh, kolesterol, dan garam).
- Melakukan olahraga teratur sesuai kemampuan tubuh.
- Menjaga berat badan ideal.
- Mengelola stres melalui teknik relaksasi atau meditasi.
- Mengontrol tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol secara teratur di bawah pengawasan dokter.
- Berhenti merokok total.
Pemahaman yang baik mengenai tanda terkena angin duduk memungkinkan intervensi dini, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dalam jangka panjang dan mencegah kejadian kardiovaskular akut yang mengancam jiwa.