Qs An Nisa Ayat 171: Sebuah Renungan Mendalam tentang Tauhid

Ayat suci Al-Qur'an menyimpan berjuta hikmah dan petunjuk bagi umat manusia. Salah satunya adalah Surah An Nisa ayat 171, yang membentangkan pesan fundamental tentang tauhid, keesaan Allah SWT, serta larangan terhadap syirik.

Ilustrasi abstrak lafaz Allah dan kaligrafi. "Laa ilaha illallah" (Tidak ada Tuhan selain Allah)
Simbol keesaan Tuhan dalam keindahan kaligrafi.

Makna Mendalam An Nisa Ayat 171

Surah An Nisa, yang berarti "Wanita", merupakan surah Madaniyah yang terdiri dari 176 ayat. Ayat 171 secara spesifik menyerukan pengakuan tunggal terhadap Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Ayat ini berbunyi,

"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebihan (melampaui batas) dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali kebenaran. Al-Masih, putra Maryam, hanyalah seorang rasul Allah dan firman-Nya yang disampaikan kepada Maryam, dan merupakan roh dari-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Janganlah kamu mengatakan: '(Tuhan itu) tiga', berhentilah (dari perkataan itu). Itulah yang lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci dari mempunyai anak, segala apa yang ada di langit dan di bumi adalah milik-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara."

Pesan utama dari ayat ini adalah penegasan kembali tentang sifat keesaan Allah (tauhid). Allah SWT melarang umat manusia, khususnya Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) untuk bersikap berlebihan dalam beragama, yang mengarah pada penetapan tuhan yang banyak atau konsep trinitas. Ayat ini secara tegas menyatakan bahwa Al-Masih (Isa Al-Masih) bukanlah Tuhan, melainkan seorang utusan Allah, sebuah firman yang disampaikan kepada Maryam, dan merupakan roh dari-Nya.

Penekanan pada "firman-Nya yang disampaikan kepada Maryam" dan "roh dari-Nya" perlu dipahami dalam konteks keagungan Allah yang Maha Kuasa untuk menciptakan sesuatu tanpa sebab material. Penciptaan Nabi Isa AS dari seorang ibu tanpa ayah adalah salah satu bukti kekuasaan Allah, bukan berarti beliau memiliki kedudukan ilahi. Sama halnya dengan penciptaan Adam AS yang juga merupakan kekuasaan Allah tanpa kedua orang tua.

Larangan Syirik dan Pentingnya Tauhid

Surah An Nisa ayat 171 adalah peringatan keras terhadap praktik syirik, yaitu menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Konsep "tuhan itu tiga" yang disebutkan dalam ayat ini merujuk pada keyakinan trinitas yang dianut oleh sebagian umat Kristen. Al-Qur'an mengkritik keras keyakinan ini karena bertentangan dengan hakikat tauhid yang murni.

Ayat ini menyerukan agar umat manusia kembali kepada pengakuan yang lurus, yaitu meyakini Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang layak disembah. "Berhentilah (dari perkataan itu)" adalah perintah tegas untuk menghentikan segala bentuk pemikiran dan ucapan yang menyimpang dari tauhid. Keyakinan akan keesaan Allah adalah fondasi utama dalam Islam. Tanpa tauhid yang benar, seluruh amalan ibadah tidak akan diterima.

Lebih lanjut, ayat ini juga mengingatkan bahwa segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi adalah milik Allah. Ini menunjukkan kebesaran, kekuasaan, dan kepemilikan Allah atas seluruh ciptaan. Menyadari hal ini seharusnya menumbuhkan rasa rendah diri di hadapan Allah dan ketergantungan penuh kepada-Nya. Ungkapan "Cukuplah Allah menjadi Pemelihara" (hasbiyallah) adalah pengakuan bahwa hanya Allah yang mampu mencukupi segala kebutuhan dan melindungi hamba-Nya.

Relevansi di Era Modern

Meskipun diturunkan berabad-abad lalu, pesan Surah An Nisa ayat 171 tetap relevan hingga kini. Di tengah berbagai aliran kepercayaan dan pandangan hidup yang beragam, pengingat akan keesaan Allah menjadi semakin penting. Tantangan untuk mempertahankan kemurnian tauhid dihadapkan pada berbagai godaan materi, kesesatan pemikiran, dan godaan untuk menyandarkan harapan pada selain Allah.

Pemahaman yang benar tentang ayat ini mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga keikhlasan dalam beribadah, hanya mengharapkan ridha Allah SWT. Kita juga diajak untuk bersikap bijak dalam berdialog dengan penganut agama lain, namun tetap teguh pada keyakinan akidah Islam yang murni. Pesan untuk tidak berlebihan dalam agama juga mengingatkan kita untuk mengikuti ajaran Islam sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, tanpa menambah-nambahi atau mengurangi ajaran tersebut.

Pada intinya, Surah An Nisa ayat 171 adalah pengingat abadi bahwa hanya ada satu Tuhan yang berhak disembah, yaitu Allah SWT. Pengakuan ini menjadi kunci keselamatan dunia akhirat dan fondasi kehidupan yang kokoh. Dengan merenungkan ayat ini, kita diharapkan semakin memperkuat iman, meningkatkan ketakwaan, dan menjadikan Allah sebagai satu-satunya sandaran dalam setiap langkah kehidupan.

🏠 Homepage