Phalaenopsis adalah salah satu genus anggrek yang paling populer dan dikenal luas di seluruh dunia. Nama genus ini berasal dari bahasa Yunani, di mana "Phalaena" berarti kupu-kupu dan "opsis" berarti menyerupai. Jadi, secara harfiah, Phalaenopsis berarti "anggrek yang menyerupai kupu-kupu", merujuk pada bentuk bunganya yang elegan dan anggun.
Anggrek dari genus ini sangat digemari, baik oleh kolektor tanaman hias maupun oleh pemula, karena karakteristiknya yang relatif mudah dirawat dibandingkan dengan banyak spesies anggrek lainnya. Mereka mampu beradaptasi dengan baik pada kondisi rumah tangga, asalkan kebutuhan dasar mereka terpenuhi dengan baik. Keindahan abadi dan variasi warna bunganya yang menakjubkan membuat Phalaenopsis menjadi primadona di pasar bunga pot.
Secara alami, spesies yang termasuk dalam genus Phalaenopsis adalah tanaman epifit, yang berarti mereka tumbuh menempel pada pohon lain di hutan tropis yang lembap, bukan sebagai parasit. Mereka berasal dari wilayah tropis dan subtropis di Asia Tenggara, mulai dari India, Tiongkok Selatan, Filipina, hingga Indonesia dan Australia Utara.
Karena habitat aslinya yang teduh dan lembap, kebutuhan perawatan Phalaenopsis di rumah harus meniru kondisi tersebut. Mereka memerlukan cahaya tidak langsung yang terangāsinar matahari langsung cenderung membakar daun mereka yang tebal dan berdaging. Kelembapan tinggi adalah kunci keberhasilan budidaya anggrek ini.
Ciri khas dari Phalaenopsis adalah daunnya yang lebar, tebal, dan tersusun menyirip. Namun, daya tarik utamanya terletak pada rangkaian bunganya. Bunga Phalaenopsis biasanya tersusun dalam tangkai bunga yang panjang, menjuntai atau tegak lurus, dan bisa bertahan mekar selama beberapa minggu hingga bulan lamanya. Bunga ini memiliki tiga kelopak (sepal) dan tiga mahkota bunga (petal), dengan satu kelopak tengah yang termodifikasi menjadi labellum atau bibir bunga, yang berfungsi menarik penyerbuk.
Siklus hidup anggrek ini melibatkan fase vegetatif (pertumbuhan daun dan akar) dan fase generatif (pembungaan). Setelah bunga selesai mekar, pemilik harus tahu cara merawat tangkai bunga bekas agar tanaman dapat memproduksi bunga lagi di musim berikutnya. Pemotongan tangkai bunga secara strategis dapat merangsang pembentukan tunas baru atau bahkan anakan (keiki).
Keindahan yang membuat Phalaenopsis adalah primadona adalah hasil dari upaya hibridisasi yang ekstensif selama bertahun-tahun. Meskipun ada puluhan spesies alami, sebagian besar anggrek Phalaenopsis yang dijual di pasaran adalah hibrida kompleks yang dikembangkan untuk menghasilkan warna, bentuk, dan ketahanan yang luar biasa. Anda dapat menemukan varietas dengan warna mulai dari putih murni, merah marun gelap, kuning cerah, hingga pola berbintik (speckled) dan garis-garis (barring).
Hibrida modern sering kali lebih kuat dan lebih toleran terhadap fluktuasi suhu dibandingkan spesies liar mereka. Hal ini semakin memperkuat posisi Phalaenopsis sebagai pilihan utama bagi penghobi anggrek di seluruh dunia. Merawat anggrek ini memerlukan pemahaman dasar tentang akarnya yang menyerap udara (aerial roots) dan kebutuhan akan substrat yang sangat porous, seperti potongan kulit kayu pinus atau pakis, yang memastikan drainase sempurna.