Masuk angin duduk, atau dalam istilah awam sering disebut sebagai 'kecetit' atau gejala yang timbul setelah duduk terlalu lama pada permukaan yang dingin atau tidak nyaman, merupakan kondisi yang sangat umum dialami. Gejala utamanya seringkali berupa nyeri hebat yang menjalar, kembung, hingga rasa tidak enak badan secara keseluruhan. Meskipun sering dianggap sepele, penanganan yang tepat sangat penting untuk mempercepat pemulihan dan menghindari komplikasi lebih lanjut.
Ilustrasi: Postur yang tidak ergonomis dapat memicu masuk angin duduk.
Masuk angin duduk bukanlah istilah medis baku, namun dalam konteks tradisional Indonesia, kondisi ini merujuk pada gejala ketidaknyamanan akut pada area punggung bawah, perut bagian bawah, atau bahkan dada, yang diduga timbul akibat paparan angin dingin saat tubuh sedang dalam keadaan lelah atau setelah duduk terlalu lama tanpa bergerak. Dalam terminologi medis modern, gejala ini seringkali berkorelasi dengan ketegangan otot (spasme), gangguan pencernaan ringan (kembung), atau bahkan saraf terjepit ringan akibat posisi statis.
Penyebab utama seringkali berhubungan dengan perubahan suhu mendadak pada area sensitif. Ketika Anda duduk di permukaan yang dingin (misalnya, lantai atau bangku logam), pembuluh darah di area tersebut cenderung menyempit, mengurangi aliran darah dan membuat otot menjadi kaku dan rentan terhadap kejang.
Penanganan awal di rumah sangat efektif untuk meredakan gejala dalam beberapa jam pertama. Tujuannya adalah menghangatkan tubuh, merilekskan otot yang tegang, dan melancarkan pencernaan.
Segera gunakan botol berisi air hangat atau balsem hangat dan tempelkan pada area yang terasa paling nyeri atau kaku. Kehangatan membantu melebarkan pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi, dan merelaksasi otot yang sedang mengalami spasme. Lakukan kompres selama 15-20 menit per sesi, beberapa kali sehari.
Konsumsi minuman yang bersifat menghangatkan tubuh dari dalam. Contoh populer meliputi:
Jika nyeri tidak terlalu tajam, pijatan ringan menggunakan minyak kayu putih atau minyak urut dapat membantu. Fokuskan pada area sekitar tulang belakang bagian bawah dan pinggang. Jika Anda terbiasa, kerokan ringan di punggung atas juga dipercaya dapat mengeluarkan angin yang terperangkap.
Selama masa pemulihan awal, sangat disarankan untuk menghindari mengangkat beban berat, membungkuk secara tiba-tiba, atau melakukan olahraga intensitas tinggi. Biarkan tubuh beristirahat dalam posisi yang paling nyaman.
Agar kasus masuk angin duduk tidak terulang, perlu ada penyesuaian dalam rutinitas harian, terutama jika pekerjaan Anda menuntut duduk dalam waktu lama.
Sebagian besar kasus masuk angin duduk akan membaik dalam 1-3 hari dengan penanganan rumahan. Namun, Anda harus segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala berikut:
Penanganan yang bijak antara istirahat yang cukup dan kebiasaan hidup yang lebih sehat adalah kunci utama untuk menjauhkan diri dari ketidaknyamanan akibat masuk angin duduk.