Bagi umat Muslim di seluruh dunia, Madinah Al-Munawarah adalah kota suci yang memiliki nilai spiritual mendalam. Selain menjadi pusat keagamaan, Madinah juga merupakan destinasi wisata yang menarik dengan sejarah peradaban Islam yang kaya. Ketika merencanakan perjalanan atau sekadar ingin mengetahui kondisi terkini di kota Nabi Muhammad SAW ini, pertanyaan umum yang sering muncul adalah: "Berapa derajat sekarang di Madinah?"
Memahami suhu dan kondisi cuaca di Madinah sangat penting untuk berbagai keperluan. Mulai dari mempersiapkan pakaian yang tepat, mengatur jadwal kunjungan ke tempat-tempat bersejarah seperti Masjid Nabawi, Makam Baqi, atau Jabal Uhud, hingga memastikan kenyamanan selama beribadah dan beraktivitas. Madinah terletak di wilayah Hijaz, Arab Saudi, yang dikenal memiliki iklim gurun kontinental. Ini berarti suhu di Madinah cenderung ekstrem, dengan musim panas yang sangat panas dan musim dingin yang sejuk.
Iklim gurun di Madinah dicirikan oleh curah hujan yang sangat minim sepanjang tahun. Hampir tidak ada hujan yang turun, kecuali pada periode-periode tertentu di akhir tahun atau awal tahun. Hal ini menyebabkan udara cenderung kering. Perbedaan suhu antara siang dan malam juga cukup signifikan, terutama selama musim dingin. Pada siang hari, matahari bisa terasa terik, namun suhu bisa turun drastis begitu matahari terbenam.
Musim panas di Madinah biasanya berlangsung dari bulan Mei hingga September. Selama periode ini, suhu udara bisa melonjak sangat tinggi, seringkali mencapai lebih dari 40 derajat Celsius, bahkan bisa menyentuh angka 45-50 derajat Celsius pada puncaknya. Kelembaban udara yang rendah membuat panas terasa lebih menyengat, sehingga penting untuk selalu terhidrasi dengan baik jika berada di sana. Penggunaan tabir surya, topi, dan pakaian longgar berwarna terang sangat disarankan untuk melindungi diri dari sengatan matahari.
Memasuki musim gugur, yaitu sekitar bulan Oktober hingga November, suhu di Madinah mulai berangsur-angsur menurun. Cuaca menjadi lebih nyaman, dengan suhu siang hari yang moderat dan malam hari yang mulai terasa sejuk. Periode ini seringkali dianggap sebagai waktu yang ideal untuk berkunjung karena keseimbangan antara kehangatan matahari dan kesegaran udara.
Musim dingin di Madinah biasanya terjadi dari bulan Desember hingga Februari. Meskipun tidak seekstrem di beberapa belahan dunia lain, musim dingin di Madinah dapat terasa cukup dingin, terutama di malam hari dan dini hari. Suhu udara rata-rata pada siang hari berkisar antara 20-25 derajat Celsius, namun suhu malam hari bisa turun hingga di bawah 10 derajat Celsius, bahkan kadang mendekati nol derajat Celsius, terutama di area yang lebih terbuka atau pegunungan di sekitarnya. Pengunjung yang datang pada musim ini perlu membawa pakaian hangat seperti jaket, syal, dan sweater.
Musim semi, yang jatuh pada bulan Maret dan April, kembali membawa cuaca yang menyenangkan. Suhu mulai menghangat kembali, namun belum mencapai tingkat panas ekstrem seperti di musim panas. Angin yang bertiup mungkin membawa debu, seperti halnya karakteristik iklim gurun. Periode ini juga merupakan waktu yang baik untuk mengunjungi Madinah sebelum gelombang panas musim panas tiba.
Untuk mengetahui secara pasti "berapa derajat sekarang di Madinah", disarankan untuk selalu memeriksa sumber informasi cuaca terkini. Layanan prakiraan cuaca daring seringkali memberikan pembaruan setiap jam dan perkiraan untuk beberapa hari ke depan. Informasi ini biasanya mencakup suhu udara dalam Celsius, kelembaban, kecepatan angin, dan kemungkinan adanya perubahan cuaca lainnya.
Tips Memeriksa Suhu Madinah:
Mengetahui informasi suhu yang akurat akan membantu Anda merencanakan aktivitas di Madinah dengan lebih baik, memastikan ibadah dan kunjungan Anda berjalan lancar dan nyaman.
Oleh karena itu, selalu periksa kembali informasi suhu terkini sebelum keberangkatan atau saat Anda sudah berada di Madinah. Cuaca dapat berubah, dan memiliki informasi yang akurat adalah kunci untuk pengalaman yang optimal di kota yang penuh berkah ini.