Ilustrasi Biaya Overhead Pabrik
Anggaran biaya overhead pabrik (Factory Overhead Budget) merupakan komponen krusial dalam perencanaan keuangan manufaktur. Berbeda dengan biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang mudah dilacak ke produk spesifik, biaya overhead meliputi seluruh pengeluaran produksi selain dua komponen utama tersebut. Menyusun anggaran ini secara akurat sangat penting untuk menentukan harga jual produk yang kompetitif, mengevaluasi efisiensi operasional, serta mengendalikan pengeluaran pabrik.
Biaya overhead pabrik sering kali diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama. Pemisahan ini membantu dalam proses pengalokasian biaya yang lebih tepat selama tahap penyusunan anggaran.
Proses penyusunan anggaran overhead harus sistematis, dimulai dari perkiraan aktivitas produksi hingga penentuan tarif alokasi. Berikut adalah langkah-langkah terstruktur untuk menyusun anggaran biaya overhead pabrik:
Langkah pertama adalah memproyeksikan tingkat aktivitas produksi yang akan dicapai dalam periode anggaran. Dasar aktivitas yang umum digunakan meliputi jam mesin (machine hours), jam tenaga kerja langsung (direct labor hours), atau unit produksi yang dianggarkan. Keputusan ini harus didasarkan pada kapasitas produksi yang realistis.
Semua biaya overhead yang diantisipasi dikelompokkan berdasarkan perilakunya terhadap tingkat aktivitas produksi.
Setelah klasifikasi ditetapkan, manajemen harus memproyeksikan total biaya untuk setiap pos dalam periode anggaran. Untuk biaya tetap, proyeksi lebih mudah karena nilainya telah ditentukan kontrak atau kebijakan (misalnya, biaya asuransi tahunan). Untuk biaya variabel, proyeksi didasarkan pada tarif per unit aktivitas yang dikalikan dengan dasar aktivitas yang dianggarkan.
Ini adalah langkah paling vital. Tarif dihitung dengan membagi total estimasi biaya overhead dengan total estimasi dasar aktivitas.
Rumus Dasar:
$$\text{Tarif Overhead} = \frac{\text{Total Biaya Overhead yang Dianggarkan}}{\text{Total Dasar Aktivitas yang Dianggarkan}}$$
Sebagai contoh, jika total overhead yang dianggarkan adalah Rp 500.000.000 dan total jam mesin yang dianggarkan adalah 100.000 jam, maka tarif overhead per jam mesin adalah Rp 5.000.
Anggaran biaya overhead pabrik yang telah disusun harus berfungsi sebagai tolok ukur kinerja. Setelah periode berjalan, kinerja aktual dibandingkan dengan anggaran yang telah dibuat. Setiap varians signifikan harus diinvestigasi.
Namun, karena overhead mengandung komponen biaya tetap dan variabel, penggunaan anggaran yang fleksibel (Flexible Budget) sangat dianjurkan. Anggaran fleksibel menyesuaikan total biaya overhead yang dianggarkan berdasarkan tingkat output aktual yang dicapai, memungkinkan perbandingan yang lebih adil antara biaya aktual dan biaya yang seharusnya dikeluarkan pada tingkat output tersebut. Pengendalian biaya overhead yang efektif memastikan bahwa pabrik beroperasi dengan efisiensi maksimum tanpa memboroskan sumber daya pada biaya-biaya pendukung produksi. Kegagalan menganggarkan biaya ini dengan cermat dapat menyebabkan produk dijual di bawah harga pokok produksi yang sebenarnya.
| Pos Biaya | Klasifikasi | Estimasi Jumlah (Rp) |
|---|---|---|
| Depresiasi Mesin | Tetap | 100.000.000 |
| Sewa Gedung Pabrik | Tetap | 60.000.000 |
| Bahan Penolong (Pelumas) | Variabel | 35.000.000 |
| Upah Supervisor | Tetap | 75.000.000 |
| Listrik Pabrik | Campuran (Dianalisis) | 40.000.000 |
| TOTAL OVERHEAD | 310.000.000 |
Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan secara rutin meninjau anggaran menggunakan metode yang fleksibel, perusahaan manufaktur dapat mempertahankan kontrol ketat atas biaya tidak langsung mereka, yang pada akhirnya berkontribusi pada profitabilitas keseluruhan operasi pabrik.