Agama Hindu merupakan salah satu agama yang diakui secara resmi di Indonesia, dengan sejarah panjang yang terjalin erat dengan kerajaan-kerajaan kuno di Nusantara. Meskipun secara statistik bukan merupakan agama mayoritas, komunitas Hindu di Indonesia memegang peranan penting dalam warisan budaya dan sejarah bangsa. Untuk memahami lanskap keagamaan nasional, mengetahui estimasi jumlah penduduk Indonesia beragama Hindu menjadi krusial.
Data mengenai jumlah pemeluk agama di Indonesia umumnya bersumber dari sensus penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Angka ini fluktuatif dan mengalami pembaruan berkala, namun tren umum menunjukkan konsentrasi signifikan di wilayah tertentu, khususnya Bali. Bali seringkali dianggap sebagai jantung spiritual bagi umat Hindu di Indonesia, di mana agama ini menjadi mayoritas dan membentuk identitas sosial, budaya, dan ekonomi pulau tersebut.
Ketika membahas jumlah umat Hindu, tidak mungkin mengabaikan Bali. Provinsi Bali adalah rumah bagi mayoritas besar populasi Hindu Indonesia. Tingkat prevalensi di sana sangat tinggi, seringkali melebihi 85% dari total penduduk provinsi. Namun, perlu dicatat bahwa kontribusi wilayah lain, meskipun lebih kecil, juga signifikan dalam total angka nasional. Wilayah seperti Jawa Tengah (terutama di sekitar Gunung Merapi dan bekas pusat kerajaan Hindu-Buddha), Sumatera Utara (Batak Karo yang menganut aliran tertentu), hingga Kalimantan dan Sulawesi, juga memiliki kantong-kantong pemeluk Hindu.
Pertumbuhan populasi umat Hindu dipengaruhi oleh dua faktor utama: pertumbuhan alami (kelahiran) dan perpindahan penduduk (migrasi). Perpindahan penduduk dari Bali ke kota-kota besar di Jawa atau luar Jawa, misalnya, telah menyebabkan penyebaran komunitas Hindu di area urban. Fenomena ini menciptakan tantangan sekaligus peluang dalam menjaga identitas keagamaan di tengah lingkungan multikultural yang baru.
Persebaran umat Hindu di luar Bali seringkali terkait dengan kebutuhan ekonomi, namun keberadaan organisasi keagamaan yang aktif membantu menjaga eksistensi tempat ibadah (pura) dan praktik ritual. Data sensus terbaru (yang mungkin akan diperbarui di masa mendatang) selalu berusaha menangkap pergeseran demografi ini untuk memberikan gambaran yang akurat mengenai jumlah penduduk Indonesia beragama Hindu saat ini.
Keberadaan komunitas Hindu memperkaya khazanah kebhinekaan Indonesia. Dari ritual adat yang terintegrasi dalam siklus pertanian hingga kontribusi seni dan arsitektur yang diwariskan dari masa Majapahit dan Sriwijaya, warisan Hindu terus hidup. Memahami jumlah dan distribusi mereka membantu pemerintah dan lembaga sosial dalam alokasi sumber daya untuk pendidikan agama, fasilitas ibadah, serta pengakuan atas hak-hak minoritas keagamaan.
Berdasarkan proyeksi dan data historis dari BPS, jika kita mengambil angka representatif dari sensus terakhir yang tersedia, estimasi kasar jumlah penduduk Indonesia beragama Hindu berada pada kisaran 4 hingga 4,5 juta jiwa (tergantung tahun rilis datanya). Penting untuk selalu merujuk pada publikasi resmi BPS terbaru untuk mendapatkan angka yang paling presisi, mengingat sensus reguler adalah sumber data utama untuk demografi keagamaan di Republik ini. Keberagaman ini adalah cerminan nyata dari Bhinneka Tunggal Ika.
Meskipun minoritas secara nasional, komunitas Hindu Indonesia memiliki basis geografis yang kuat, terutama di Bali, dan tersebar di berbagai wilayah lainnya. Data jumlah penduduk yang akurat memerlukan pembaruan sensus rutin. Fokus pada keragaman ini memastikan bahwa setiap kelompok agama dapat berpartisipasi penuh dalam pembangunan nasional sambil melestarikan identitas spiritual mereka.