Surah Al-'Alaq, yang namanya diambil dari ayat pertamanya yang berarti "segumpal darah", menempati posisi istimewa dalam lembaran mushaf Al-Qur'an. Surah ini sangat fundamental karena diyakini sebagai wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril di Gua Hira. Keistimewaan historis ini menjadikan Al-'Alaq sebagai titik awal risalah kenabian.
Fokus Utama Surah Al-'Alaq
Ayat-ayat awal Surah Al-'Alaq menekankan pentingnya ilmu pengetahuan, membaca, dan mendidik. Perintah pertama yang diterima Nabi adalah "Iqra’" (Bacalah!). Ini menggarisbawahi bahwa Islam dibangun di atas landasan pengetahuan dan keterbukaan terhadap kebenaran. Surah ini mengajarkan bahwa manusia, yang diciptakan dari sesuatu yang hina, memiliki potensi besar untuk menjadi mulia melalui pengenalan dan ketaatan kepada Sang Pencipta.
Menegaskan Jumlah Ayat
Salah satu detail penting yang sering ditanyakan mengenai surah ini adalah batasan total ayatnya. Meskipun ayat-ayat awalnya sangat ringkas dan padat makna, Al-Qur'an secara universal menetapkan jumlah ayat untuk setiap surah demi kemudahan dalam menghafal dan merujuk. Mengenai Surah Al-'Alaq, terdapat kesepakatan yang kuat di kalangan ulama tafsir dan qira'at.
Secara definitif, jumlah ayat pada surah Al-'Alaq adalah 19 ayat. Penomoran ini berlaku secara umum di seluruh mazhab bacaan utama (riwayat Hafs 'an 'Ashim misalnya). Struktur 19 ayat ini dibagi menjadi dua bagian besar: ayat-ayat pertama yang merupakan wahyu pertama, dan ayat-ayat berikutnya yang memberikan peringatan keras kepada manusia yang melampaui batas ketika merasa telah merasa cukup atau kaya.
Struktur dan Isi dalam 19 Ayat
Pembagian 19 ayat tersebut mencerminkan perjalanan tema yang luar biasa:
- Ayat 1-5: Wahyu Pertama dan Keagungan Penciptaan. Ini adalah inti ajaran tentang Iqra' (membaca), pengenalan diri melalui penciptaan dari segumpal darah ('alaq), dan pengakuan bahwa Allah adalah Yang Maha Memberi ilmu.
- Ayat 6-8: Peringatan Terhadap Penolakan Ilmu. Ayat-ayat ini berbicara tentang bahaya sifat sombong dan melampaui batas (al-insan la yatgha). Manusia cenderung membangkang ketika merasa serba cukup.
- Ayat 9-19: Panggilan kepada Ketaatan. Bagian akhir ini menegaskan kebenaran dakwah dan ancaman bagi mereka yang mendustakan, sekaligus perintah kepada manusia untuk bersujud dan mendekatkan diri kepada Allah.
Kepadatan makna dalam 19 ayat ini sungguh luar biasa. Dari sebuah perintah membaca hingga konsekuensi akhir bagi yang menolak kebenaran, Surah Al-'Alaq berfungsi sebagai fondasi intelektual dan spiritual bagi umat Islam.
Oleh karena itu, setiap kali kita merujuk kepada surah yang membawa kabar gembira tentang permulaan kenabian ini, angka 19 adalah penanda yang akurat untuk batasan ayatnya. Angka ini memastikan konsistensi penafsiran dan pembacaan di seluruh dunia Muslim.