Jumlah Ayat dalam Al-Qur'an: Tinjauan Referensi NU Online

Ilustrasi Kitab Suci dan Angka الآيات 6236

Pertanyaan mengenai jumlah pasti ayat dalam Al-Qur'an sering muncul di kalangan umat Islam, termasuk yang menjadi pembahasan dalam forum-forum keagamaan seperti yang dikelola oleh Nahdlatul Ulama (NU Online). Meskipun tampak sederhana, angka ini memiliki beberapa perbedaan tipis tergantung pada metode penghitungan dan perbedaan pendapat ulama qiraat (pembacaan). Memahami hal ini penting agar tidak terjadi kesalahpahaman saat membahas keotentikan teks suci.

Mengapa Ada Perbedaan Jumlah Ayat?

Secara umum, konsensus terkuat dan yang paling sering dirujuk oleh mayoritas ulama tafsir dan qiraat adalah bahwa Al-Qur'an terdiri dari **6.236 ayat** (termasuk Basmalah di setiap awal surat kecuali At-Taubah, jika dihitung sebagai ayat). Namun, NU Online seringkali merujuk pada hasil penghitungan yang populer di kalangan ulama Kufah dan Syam yang menghasilkan angka yang sedikit berbeda.

Angka yang paling sering dikutip dan dipegang oleh madzhab penghitungan Syam (seperti yang dianut oleh Imam Hafs 'an 'Ashim) adalah 6.236 ayat. NU Online cenderung mengedepankan sumber-sumber yang mengacu pada penghitungan yang telah menjadi standar dalam mushaf-mushaf standar yang beredar luas di Indonesia.

Perbedaan angka ini umumnya timbul karena perbedaan pendapat ulama tentang apakah bacaan Basmalah (بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ) yang terletak di awal setiap surat (kecuali Surat At-Taubah) dihitung sebagai satu ayat penuh atau tidak, dan bagaimana penghitungan ayat-ayat pendek di akhir surat.

Tiga Pandangan Utama Mengenai Jumlah Ayat

Dalam literatur keislaman, terdapat tiga pandangan utama mengenai jumlah ayat Al-Qur'an yang saling bersaing, meskipun salah satunya mendominasi:

  1. Pandangan Madzhab Kufah: 6.236 Ayat. Ini adalah pandangan yang paling populer dan dianut oleh mayoritas ulama, termasuk yang digunakan dalam mushaf standar Indonesia yang mengacu pada riwayat Hafs dari 'Ashim. Dalam pandangan ini, Basmalah di awal surat dianggap ayat (kecuali di At-Taubah).
  2. Pandangan Madzhab Syam (Damaskus): 6.226 Ayat. Perbedaan utama di sini adalah mereka tidak menghitung Basmalah sebagai ayat pembuka surat.
  3. Pandangan Madzhab Mekkah: 6.210 Ayat. Pandangan ini lebih sedikit pengikutnya, perbedaan utamanya terletak pada penghitungan beberapa ayat pendek yang diperselisihkan di beberapa surat.

NU Online, sebagai organisasi yang sangat menjaga tradisi keilmuan Ahlussunnah wal Jama'ah, memastikan bahwa informasi yang disajikan selaras dengan praktik pesantren dan lembaga pendidikan Islam terkemuka di Nusantara. Oleh karena itu, ketika membahas jumlah ayat dalam Al-Qur'an NU Online, angka 6.236 seringkali menjadi rujukan utama karena kemapanannya.

Ayat Terakhir dan Keunikan Surat

Fakta menarik lainnya yang sering dibahas adalah perbedaan jumlah surat (114 surat) dan ayat-ayat yang menjadi penutup surah. Misalnya, surat terpanjang adalah Al-Baqarah dengan 286 ayat, sementara surat terpendek memiliki tiga ayat. Konsistensi dalam penulisan teks Al-Qur'an, terlepas dari perbedaan metodologi penghitungan ayat, adalah cerminan dari penjagaan Allah SWT terhadap firman-Nya.

Bahkan jika terjadi perbedaan hitungan satu atau dua ayat antara satu riwayat qiraat dengan yang lain, hal ini tidak mengurangi keotentikan Al-Qur'an secara keseluruhan. Perbedaan tersebut bersifat teknis dalam penandaan akhir ayat, bukan pada substansi teks itu sendiri. NU Online selalu menekankan pentingnya fokus pada makna dan pesan moral Al-Qur'an daripada terjebak dalam perdebatan angka yang minor.

Kesimpulannya, meskipun ada variasi kecil dalam penghitungan oleh ulama klasik, angka 6.236 ayat (termasuk Basmalah di awal surat yang ber-Basmalah) adalah jumlah yang paling sering diasosiasikan dengan standar penulisan mushaf yang dominan di Indonesia dan menjadi rujukan umum dalam konteks kajian keislaman kontemporer yang merujuk pada tradisi NU.

🏠 Homepage