Dalam tradisi masyarakat Jawa, banyak aspek kehidupan yang diatur dan diinterpretasikan melalui sistem hitungan atau primbon. Salah satu yang paling menarik dan aplikatif adalah keterkaitan antara hitungan Jawa dengan arah mata angin. Keduanya saling melengkapi dalam memberikan panduan, baik untuk menentukan waktu yang baik, merencanakan tata letak rumah, hingga bahkan dalam filosofi kehidupan.
Kepercayaan terhadap kekuatan angka dan arah mata angin bukanlah hal yang baru. Sejak zaman dahulu, manusia selalu berusaha memahami alam semesta dan mencari pola yang dapat memberikan petunjuk untuk menjalani hidup. Di Jawa, sistem ini seringkali diasimilasikan dengan kepercayaan Hindu-Buddha dan unsur lokal yang kemudian membentuk sebuah sistem pengetahuan yang unik dan mendalam.
Arah mata angin sendiri, yang terdiri dari Utara (Lor), Selatan (Kidul), Barat (Kulon), dan Timur (Wetan), beserta arah penjuru lainnya, memiliki makna simbolis dalam berbagai budaya. Dalam konteks Jawa, setiap arah memiliki energi dan pengaruhnya sendiri. Ketika dikombinasikan dengan hitungan Jawa, maknanya menjadi lebih spesifik dan dapat diaplikasikan dalam berbagai situasi.
Ada beberapa sistem hitungan Jawa yang sering digunakan, namun yang paling relevan dengan arah mata angin adalah:
Nilai-nilai angka dari hari pasaran dan hari biasa ini kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan hasil tertentu. Hasil hitungan inilah yang kemudian diinterpretasikan hubungannya dengan arah mata angin.
Secara umum, dalam primbon Jawa, terdapat pembagian arah mata angin yang dikaitkan dengan angka atau nilai tertentu. Pembagian ini bisa bervariasi tergantung pada kitab primbon yang dirujuk, namun konsep dasarnya seringkali sama.
Misalnya, sebuah sistem sederhana memetakan angka sebagai berikut:
Bahkan arah penjuru seperti Timur Laut, Tenggara, Barat Daya, dan Barat Laut juga memiliki interpretasinya sendiri yang terkadang dikaitkan dengan angka-angka turunan atau kombinasi.
Pengetahuan mengenai hitungan Jawa dan arah mata angin ini memiliki banyak aplikasi praktis:
Sistem hitungan Jawa dan arah mata angin adalah warisan budaya yang kaya akan kearifan lokal. Meskipun di era modern ini banyak orang mencari penjelasan ilmiah, namun tidak ada salahnya untuk mempelajari dan menghormati tradisi ini sebagai salah satu bentuk kekayaan budaya bangsa. Dengan memahami keterkaitan antara angka dan arah, kita dapat memperoleh perspektif baru dalam melihat kehidupan dan membuat keputusan yang lebih bijaksana, selaras dengan nilai-nilai leluhur.