Mengetahui usia kehamilan adalah langkah penting bagi calon orang tua. Ini membantu dalam memantau perkembangan janin, mempersiapkan persalinan, dan melakukan pemeriksaan rutin yang sesuai. Ada berbagai metode untuk menghitung kehamilan, namun yang paling umum dan akurat adalah menggunakan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).
Metode HPHT mengasumsikan bahwa ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum haid berikutnya, dan pembuahan bisa terjadi pada saat itu. Perhitungan ini membuat usia kehamilan dihitung sejak hari pertama haid terakhir Anda, bukan sejak tanggal pembuahan atau saat Anda mengetahui kehamilan. Ini berarti bahwa pada saat Anda melakukan tes kehamilan positif, Anda sebenarnya sudah hamil selama sekitar 2 minggu.
Meskipun Anda bisa menghitungnya secara manual, menggunakan kalkulator kehamilan yang tersedia secara online atau melalui aplikasi seringkali lebih mudah dan cepat. Alat ini dirancang untuk melakukan perhitungan secara otomatis berdasarkan informasi yang Anda masukkan. Ini sangat berguna terutama jika siklus menstruasi Anda tidak teratur, atau jika Anda lupa detail HPHT Anda.
Masukkan tanggal Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) Anda untuk perkiraan usia kehamilan dan Tanggal Hari Perkiraan Lahir (HPL).
Penting untuk diingat bahwa HPL adalah perkiraan, bukan kepastian. Hanya sekitar 5% bayi yang lahir tepat pada tanggal HPL. Sebagian besar bayi lahir dalam rentang 2 minggu sebelum atau sesudah HPL.
Dalam beberapa kasus, terutama jika Anda memiliki siklus menstruasi yang sangat tidak teratur, atau tidak yakin dengan tanggal HPHT Anda, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan USG (Ultrasonografi) transvaginal pada awal kehamilan. USG di trimester pertama, biasanya antara minggu ke-7 hingga ke-12, dapat memberikan perkiraan usia kehamilan yang lebih akurat berdasarkan ukuran janin.
Menghitung kehamilan adalah awal dari perjalanan luar biasa Anda sebagai calon ibu. Dengan informasi yang akurat dan pemantauan yang tepat, Anda dapat menjalani kehamilan dengan lebih tenang dan sehat.