Luka bakar adalah cedera serius yang dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh dalam jumlah besar. Mengganti cairan yang hilang ini sangat krusial untuk mencegah syok, menjaga fungsi organ vital, dan mempercepat pemulihan. Proses menghitung kebutuhan cairan luka bakar, seringkali menggunakan rumus seperti Rumus Parkland, adalah langkah pertama yang vital dalam penanganan awal korban luka bakar.
Ketika kulit terbakar, lapisan pelindungnya rusak. Ini menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah, yang berarti cairan (termasuk plasma darah) akan bocor keluar dari pembuluh darah ke jaringan di sekitarnya. Jika tidak segera diganti, volume darah akan menurun drastis, mengganggu sirkulasi dan suplai oksigen ke organ-organ vital seperti otak, jantung, dan ginjal. Hal ini dapat berujung pada syok hipovolemik dan kegagalan organ multipel.
Oleh karena itu, penentuan jumlah cairan yang tepat untuk diberikan sangat penting. Pemberian cairan yang terlalu sedikit tidak akan mencukupi kebutuhan tubuh, sementara pemberian yang berlebihan juga dapat menimbulkan komplikasi seperti edema paru atau kelebihan beban cairan.
Sebelum dapat menghitung kebutuhan cairan, tenaga medis perlu menentukan seberapa luas area tubuh yang terkena luka bakar. Dua metode umum digunakan:
Perhitungan ini biasanya dilakukan oleh profesional medis terlatih.
Salah satu rumus yang paling sering digunakan untuk menghitung kebutuhan cairan pada korban luka bakar adalah Rumus Parkland. Rumus ini menghitung jumlah total cairan intravena (biasanya Ringer Laktat) yang dibutuhkan dalam 24 jam pertama setelah kejadian luka bakar.
Jumlah Cairan Total (dalam ml) = 4 ml x Luas Permukaan Luka Bakar (%) x Berat Badan (dalam kg)
Rumus ini didasarkan pada perkiraan bahwa pada luka bakar derajat dua dan tiga, tubuh kehilangan sejumlah besar cairan dan elektrolit.
Penting untuk diingat bahwa jumlah total yang dihitung dengan Rumus Parkland adalah kebutuhan selama 24 jam. Pemberian cairan tidak diberikan sekaligus, melainkan secara bertahap:
Setelah 24 jam pertama, penilaian ulang dilakukan untuk menentukan kebutuhan cairan selanjutnya, yang mungkin berbeda tergantung respons pasien dan kedalaman luka bakar.
Meskipun Rumus Parkland adalah panduan yang sangat baik, tenaga medis juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kebutuhan cairan pasien, termasuk:
Menghitung dan mengganti cairan yang hilang pada korban luka bakar adalah aspek krusial dalam perawatan medis darurat. Rumus Parkland memberikan dasar yang kuat untuk estimasi kebutuhan cairan awal, namun penilaian klinis yang berkelanjutan oleh profesional medis sangatlah penting untuk memastikan pasien menerima jumlah cairan yang tepat dan pada waktu yang tepat. Kecepatan dan akurasi dalam penanganan awal ini dapat secara signifikan memengaruhi prognosis dan peluang pemulihan pasien luka bakar.