Diagram Sederhana Alur Daya Listrik 3 Phase
Dalam dunia kelistrikan, terutama pada sistem industri, komersial, dan beberapa aplikasi residensial canggih, sistem daya tiga fasa (3 phase) menjadi tulang punggung. Sistem ini menawarkan efisiensi dan stabilitas yang lebih baik dibandingkan sistem satu fasa untuk beban berat. Salah satu perhitungan krusial yang sering dihadapi oleh teknisi, insinyur, dan bahkan pemilik bangunan adalah bagaimana cara hitung ampere 3 phase. Mengetahui besaran arus ampere yang mengalir pada setiap fasa sangat penting untuk pemilihan kabel yang tepat, ukuran proteksi (sekring atau circuit breaker), dan untuk memastikan sistem beroperasi dengan aman dan optimal.
Sebelum masuk ke rumus perhitungannya, mari pahami mengapa informasi ini sangat vital:
Menghitung arus ampere pada sistem tiga fasa pada dasarnya melibatkan daya (dalam Watt atau Volt-Ampere), tegangan antar fasa (Voltase L-L), dan faktor daya.
Jika Anda mengetahui daya total beban dalam Watt (daya nyata), rumus yang digunakan adalah:
Dimana:
I adalah Arus Ampere per fasa (dalam Ampere/A).P adalah Daya Aktif Total Beban (dalam Watt/W).√3 adalah akar kuadrat dari 3, yang nilainya kira-kira 1.732.V adalah Tegangan Antar Fasa (Line-to-Line Voltage), biasanya dalam Volt (V). Contoh: 220V, 380V, 400V.PF adalah Faktor Daya (Power Factor). Nilainya biasanya berkisar antara 0.8 hingga 0.95 untuk beban industri. Jika tidak diketahui, 0.8 sering digunakan sebagai nilai konservatif.Dalam banyak kasus, terutama saat merujuk pada spesifikasi peralatan, Anda mungkin menemukan daya dalam satuan Volt-Ampere (VA) atau kiloVolt-Ampere (kVA). Daya VA sudah memperhitungkan faktor daya, sehingga perhitungannya lebih sederhana:
Dimana:
I adalah Arus Ampere per fasa (dalam Ampere/A).S adalah Daya Semu Total Beban (dalam Volt-Ampere/VA). Jika dalam kVA, kalikan dengan 1000.√3 adalah akar kuadrat dari 3 (sekitar 1.732).V adalah Tegangan Antar Fasa (Line-to-Line Voltage), dalam Volt (V).Mari kita ambil contoh konkret untuk mempermudah pemahaman.
Sebuah motor listrik tiga fasa memiliki daya aktif sebesar 15.000 Watt (15 kW). Tegangan antar fasanya adalah 380 Volt, dan faktor dayanya diperkirakan 0.85.
Menggunakan rumus:
I = 15000 / (1.732 * 323)
I = 15000 / 559.316
I ≈ 26.82 Ampere
Jadi, setiap fasa pada motor ini akan mengalirkan arus sekitar 26.82 Ampere.
Sebuah panel listrik tiga fasa terhubung ke beban dengan total daya semu sebesar 50 kVA (50.000 VA). Tegangan antar fasa adalah 400 Volt.
Menggunakan rumus:
I = 50000 / 692.8
I ≈ 72.17 Ampere
Arus yang mengalir pada setiap fasa adalah sekitar 72.17 Ampere.
Selain rumus dasar, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
Dengan memahami cara hitung ampere 3 phase menggunakan rumus yang tepat dan mempertimbangkan faktor-faktor pendukung, Anda dapat merancang, memasang, dan memelihara sistem kelistrikan tiga fasa dengan lebih aman, efisien, dan sesuai standar.