(Platycerium bifurcatum)
Anggrek tanduk kerbau, atau yang secara ilmiah dikenal sebagai Platycerium bifurcatum, merupakan salah satu epifit paling menarik di dunia hortikultura. Dikenal karena daunnya yang menyerupai tanduk rusa atau kerbau, anggrek ini tidak hanya menarik secara visual tetapi juga relatif mudah dirawat dibandingkan spesies anggrek lainnya. Keunikan utama terletak pada dua jenis daunnya: daun perisai (sterile fronds) yang menempel pada media tanam dan daun tanduk (fertile fronds) yang menjuntai ke bawah.
Permintaan akan anggrek ini terus meningkat, baik dari kolektor tanaman hias berpengalaman maupun pemula yang mencari sentuhan eksotis untuk rumah mereka. Faktor-faktor yang sangat memengaruhi harga anggrek tanduk kerbau meliputi ukuran rumpun, tingkat percabangan daun tanduk, kesehatan tanaman secara keseluruhan, serta metode propagasi (anakan atau stek daun).
Harga jual anggrek ini sangat fluktuatif, tergantung pada beberapa variabel kunci. Anggrek yang diperbanyak dari anakan (split) seringkali memiliki harga lebih rendah dibandingkan spesimen dewasa yang sudah mapan dan memiliki banyak percabangan. Selain itu, anggrek yang diperjualbelikan melalui nursery besar atau eksportir mungkin memiliki harga premium karena jaminan kualitas dan sertifikasi.
Untuk mendapatkan gambaran pasar yang akurat, berikut adalah kisaran harga yang umumnya ditemukan di pasar daring dan luring Indonesia:
Perlu diingat bahwa harga di atas adalah perkiraan rata-rata. Saat musim tertentu atau menjelang hari besar, permintaan yang meningkat dapat mendorong kenaikan harga.
Ketika Anda mencari harga anggrek tanduk kerbau yang sesuai dengan kantong, jangan lupakan kualitas. Tanaman yang sehat adalah investasi jangka panjang. Pastikan daun perisai (bagian dasar yang menempel di kayu atau pot) terlihat padat dan berwarna hijau kekuningan hingga cokelat muda, bukan hitam atau lembek (tanda pembusukan).
Daun tanduk harus tampak tegak atau menjuntai dengan indah, tanpa banyak bekas sobekan besar yang tidak alami. Hindari tanaman yang menunjukkan bintik-bintik putih atau cokelat yang menyebar luas pada daun tanduk, karena itu bisa menjadi indikasi serangan jamur atau hama.
Pastikan penjual memberikan informasi mengenai media tanam tempat ia tumbuh. Anggrek tanduk kerbau paling baik tumbuh pada media yang porous dan memiliki sirkulasi udara tinggi, seperti potongan kayu pakis atau papan kayu keras.
Merawat Platycerium tidak sulit, namun konsistensi adalah kunci. Mereka menyukai kelembaban tinggi dan cahaya tidak langsung yang terang. Siramlah dengan menyemprotkan air secara merata ke seluruh daun, terutama daun perisai, hingga air merembes ke celah dasarnya. Namun, pastikan media tidak tergenang air terlalu lama, karena ini adalah penyebab utama kegagalan dalam budidaya anggrek ini.
Pemupukan dapat dilakukan sebulan sekali menggunakan pupuk khusus anggrek dengan dosis setengah kekuatan. Dengan perawatan yang baik, anggrek Anda akan terus menghasilkan anakan baru, yang secara efektif akan meningkatkan nilai estetika dan potensi harga jual kembali di masa depan.