Istilah "angin duduk" sering kali disamakan dengan kondisi serius seperti penyakit jantung koroner. Namun, dalam konteks medis awam di Indonesia, "angin duduk" juga merujuk pada rasa nyeri atau ketidaknyamanan yang sering muncul di berbagai area tubuh, termasuk punggung, yang diyakini disebabkan oleh akumulasi gas atau gangguan pencernaan. Meskipun gejalanya bisa sangat mirip dengan kondisi medis lain, mengenali pola nyeri di punggung akibat kondisi yang diyakini sebagai angin duduk sangat penting untuk penanganan awal.
Gejala yang dirasakan pada punggung akibat apa yang masyarakat sebut sebagai angin duduk biasanya bersifat tajam, menusuk, atau berupa rasa kembung yang menjalar. Rasa nyeri ini seringkali muncul tiba-tiba, terutama setelah makan dalam porsi besar, mengonsumsi makanan tertentu, atau saat mengalami stres.
Ketika gas terperangkap atau terjadi gangguan pada sistem pencernaan bagian atas, rasa tidak nyaman dapat menjalar ke area yang berdekatan, termasuk punggung bagian tengah atau atas. Hal ini sering kali membingungkan karena lokasi nyeri yang menyerupai masalah muskuloskeletal (otot dan tulang).
Gejala utamanya adalah sensasi nyeri yang tidak menetap di satu titik. Rasa sakit bisa terasa seperti tertusuk-tusuk sesaat, kemudian menghilang, dan muncul kembali di area lain di punggung. Ini berbeda dengan nyeri otot biasa yang cenderung konstan saat digerakkan.
Salah satu penanda kuat bahwa nyeri punggung ini berkaitan dengan ‘angin duduk’ adalah timing kemunculannya. Jika nyeri muncul sekitar 30 menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi makanan tertentu (misalnya, makanan berlemak tinggi, minuman bersoda, atau makanan yang sulit dicerna), dugaan mengarah pada gangguan pencernaan yang memicu gas.
Gejala nyeri punggung ini hampir selalu disertai dengan gejala pencernaan di perut. Anda mungkin merasakan perut terasa penuh, begah, atau adanya gelembung gas yang bergerak. Terkadang, sendawa atau buang angin dapat meredakan nyeri di punggung sementara waktu.
Berbeda dengan nyeri jantung yang mungkin memburuk saat aktivitas fisik berat, nyeri akibat gas ini kadang memburuk saat posisi tubuh tertentu, seperti membungkuk atau berbaring datar. Ketika gas berhasil dilepaskan, biasanya terjadi penurunan intensitas nyeri.
Penting untuk ditekankan bahwa meski istilah "angin duduk" sering dipakai secara umum, kondisi yang sesungguhnya berbahaya adalah angina pectoris (nyeri dada akibat kekurangan suplai darah ke jantung) yang gejalanya bisa menjalar ke punggung kiri atau lengan kiri.
Jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan, jangan tunda untuk mencari pertolongan medis profesional. Beberapa tanda bahaya yang TIDAK berhubungan dengan angin duduk biasa meliputi:
Apabila Anda yakin nyeri punggung tersebut disebabkan oleh gas atau gangguan pencernaan ringan, beberapa tindakan berikut dapat dilakukan untuk meredakannya:
Memahami perbedaan antara nyeri punggung karena gas dan nyeri yang mengancam jiwa adalah kunci penanganan yang tepat. Jika nyeri punggung akibat ‘angin duduk’ sering berulang dan mengganggu kualitas hidup, konsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut mengenai kesehatan pencernaan Anda sangat dianjurkan.