Istilah "angin duduk" sering kali digunakan dalam percakapan sehari-hari di Indonesia untuk merujuk pada kondisi nyeri dada hebat yang dirasakan tiba-tiba. Meskipun namanya terdengar ringan, kondisi ini adalah terjemahan awam dari istilah medis yang jauh lebih serius, yaitu Angina Pektoris, atau dalam kasus paling parah, serangan jantung (Infark Miokard).
Memahami gejala angin duduk sangat penting karena penanganan cepat dapat menyelamatkan nyawa. Angin duduk pada dasarnya adalah tanda bahwa otot jantung Anda tidak mendapatkan cukup oksigen (iskemia miokard). Hal ini biasanya terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner.
Ketika kita berbicara tentang angin duduk, kita merujuk pada Angina Pektoris. Angina sendiri bukanlah penyakit, melainkan sebuah gejala. Gejala utama yang mendefinisikannya adalah rasa tidak nyaman atau nyeri di area dada yang terjadi ketika kebutuhan oksigen jantung melebihi pasokan yang tersedia.
Penyebab paling umum dari kondisi ini adalah penyakit arteri koroner (PAD), di mana plak lemak menumpuk di dinding arteri, membuatnya mengeras dan menyempit. Aktivitas fisik, stres emosional, atau bahkan cuaca dingin dapat memicu kebutuhan oksigen yang tiba-tiba meningkat, menyebabkan gejala muncul.
Gejala angin duduk sangat bervariasi antar individu, namun ada beberapa manifestasi klasik yang sering dilaporkan. Mengenali pola gejala ini adalah langkah pertama menuju tindakan medis yang tepat:
Gejala angin duduk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan pemicu dan tingkat keparahannya:
Masyarakat sering salah mengira nyeri dada biasa akibat gas (kembung) atau gangguan pencernaan sebagai gejala angin duduk. Penting untuk memperhatikan durasi dan pemicunya. Nyeri akibat asam lambung (GERD) biasanya terasa seperti sensasi terbakar yang menjalar ke atas, dan seringkali mereda setelah minum obat antasida. Sementara itu, nyeri angin duduk terasa lebih menekan, sering berhubungan dengan aktivitas fisik, dan tidak selalu merespons obat lambung.
Jika gejala nyeri dada yang Anda rasakan terasa sangat hebat, berlangsung lebih dari 10-15 menit, tidak mereda saat istirahat, atau disertai dengan kehilangan kesadaran, ini bisa jadi merupakan tanda serangan jantung. Jangan tunda! Segera cari pertolongan medis darurat atau hubungi layanan ambulans terdekat. Waktu adalah otot jantung (Time is Muscle).
Kesimpulannya, gejala angin duduk adalah sinyal peringatan dari jantung Anda. Meskipun terkadang gejalanya samar, mengenali pola nyeri dada yang khas—rasa tertekan yang menjalar saat beraktivitas—adalah langkah krusial dalam pencegahan komplikasi kardiovaskular yang fatal.