Eksplorasi Deret Hitung: Memahami Kasus Khusus dengan Nilai Awal 180 dan Beda -10

Ilustrasi Grafik Deret Hitung dengan Beda Negatif n U(n) U(1) = 180 U(2) = 170 U(3) = 160

Visualisasi penurunan nilai dalam deret hitung dengan beda negatif.

Dalam dunia matematika, konsep deret hitung (atau barisan aritmatika) adalah fondasi penting untuk memahami pola perubahan nilai yang konstan. Deret hitung didefinisikan oleh suku pertama dan beda (selisih) antar suku yang selalu sama. Mari kita selami lebih dalam sebuah kasus spesifik yang menarik: sebuah deret hitung x yang memiliki suku pertama (biasanya dilambangkan dengan a atau U1) bernilai 180 dan bedanya (biasanya dilambangkan dengan b atau d) bernilai -10.

Memahami Parameter Kunci: Awal dan Beda

Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk mengenali peran krusial dari kedua parameter ini. Suku pertama, a, adalah titik tolak deret kita. Dalam kasus ini, nilai 180 memberi tahu kita nilai elemen pertama dari urutan ini. Sementara itu, beda, b, adalah "mesin" yang menggerakkan deret. Nilai -10 menunjukkan bahwa setiap suku berikutnya akan lebih kecil dari suku sebelumnya sebesar 10. Ini menciptakan pola penurunan yang teratur.

Rumus Dasar Deret Hitung

Rumus umum untuk mencari suku ke-n (Un) dari sebuah deret hitung adalah:

U(n) = a + (n - 1) * b

Di mana:

Menerapkan Rumus pada Kasus Spesifik

Dengan nilai yang telah kita tentukan, yaitu a = 180 dan b = -10, rumus untuk deret hitung x menjadi:

U(n) = 180 + (n - 1) * (-10)

Mari kita uraikan beberapa suku pertama untuk melihat bagaimana polanya bekerja:

Suku Pertama (n = 1):

U(1) = 180 + (1 - 1) * (-10) = 180 + 0 * (-10) = 180. Ini sesuai dengan nilai awal yang diberikan.

Suku Kedua (n = 2):

U(2) = 180 + (2 - 1) * (-10) = 180 + 1 * (-10) = 180 - 10 = 170.

Suku Ketiga (n = 3):

U(3) = 180 + (3 - 1) * (-10) = 180 + 2 * (-10) = 180 - 20 = 160.

Suku Keempat (n = 4):

U(4) = 180 + (4 - 1) * (-10) = 180 + 3 * (-10) = 180 - 30 = 150.

Terlihat jelas bahwa setiap penambahan nilai n sebesar 1 akan mengurangi nilai suku sebesar 10. Pola ini akan terus berlanjut.

Implikasi Beda Negatif

Adanya beda negatif (b = -10) secara fundamental mengubah arah deret. Alih-alih tumbuh, deret ini menyusut. Ini memiliki beberapa implikasi penting:

Menemukan Suku Tertentu

Misalkan kita ingin mengetahui nilai suku ke-50 dari deret ini. Menggunakan rumus yang sama:

U(50) = 180 + (50 - 1) * (-10)

Perhitungan menjadi:

U(50) = 180 + 49 * (-10) = 180 - 490 = -310.

Ini menunjukkan bahwa suku ke-50 dari deret ini akan bernilai -310.

Kesimpulan

Memahami deret hitung dengan suku pertama 180 dan beda -10 memberikan wawasan tentang bagaimana perubahan konstan dapat membentuk sebuah urutan nilai. Kasus ini secara efektif mengilustrasikan konsep penurunan yang teratur, di mana setiap suku berikutnya lebih kecil dari sebelumnya. Dengan menguasai rumus dasar deret hitung, kita dapat memprediksi nilai suku di mana pun dalam urutan tersebut, membuka pintu untuk analisis lebih lanjut dalam berbagai aplikasi matematika dan sains.

🏠 Homepage