Angket atau kuesioner adalah alat pengumpulan data yang sangat berguna dalam berbagai bidang, mulai dari riset pasar, survei kepuasan pelanggan, hingga penelitian akademis. Kemampuannya untuk mengumpulkan informasi dari banyak responden secara efisien menjadikannya pilihan utama bagi banyak profesional. Namun, membuat angket yang efektif bukanlah tugas yang mudah. Pertanyaan yang buruk dapat menghasilkan data yang bias, tidak lengkap, atau bahkan menyesatkan.
Seorang peneliti atau pengumpul data yang baik tahu bahwa kualitas data yang dikumpulkan sangat bergantung pada kualitas pertanyaan yang diajukan. Angket yang dirancang dengan baik akan:
Berikut adalah beberapa contoh jenis pertanyaan yang umum digunakan dalam angket, beserta demonstrasi bagaimana pertanyaan tersebut bisa dirumuskan:
Pertanyaan ini memberikan beberapa opsi jawaban, dan responden memilih satu atau lebih yang paling sesuai.
Pertanyaan ini mengukur tingkat persetujuan, ketidaksetujuan, atau frekuensi menggunakan skala numerik.
Pertanyaan ini memungkinkan responden untuk memberikan jawaban dalam kata-kata mereka sendiri, ideal untuk mendapatkan wawasan kualitatif.
Pertanyaan ini mengumpulkan informasi tentang karakteristik responden, seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dll.
Selain mengetahui contoh pertanyaan, ada beberapa prinsip penting yang perlu diperhatikan saat membuat angket:
Sebelum menulis pertanyaan apa pun, pahami dengan pasti informasi apa yang ingin Anda dapatkan dari responden. Tujuan yang jelas akan memandu seluruh proses perancangan angket.
Hindari jargon, istilah teknis yang rumit, atau kalimat yang ambigu. Pertanyaan harus mudah dipahami oleh semua responden, tanpa terkecuali.
Pertanyaan yang terlalu panjang atau bercabang bisa membingungkan. Usahakan setiap pertanyaan hanya menanyakan satu hal saja.
Untuk pertanyaan pilihan ganda, pastikan semua kemungkinan jawaban tercakup. Sertakan opsi "Lainnya" atau "Tidak Tahu" jika diperlukan.
Pertanyaan yang menyiratkan jawaban yang diinginkan akan menghasilkan data yang bias. Contoh: "Apakah Anda setuju bahwa produk kami adalah yang terbaik di pasaran?"
Mulailah dengan pertanyaan yang mudah dan umum, lalu lanjutkan ke pertanyaan yang lebih spesifik atau sensitif. Pertanyaan demografis biasanya diletakkan di akhir.
Sebelum menyebarkan angket secara luas, uji coba pada sekelompok kecil orang untuk mengidentifikasi kelemahan, kebingungan, atau masalah lain dalam pertanyaan Anda.
Angket yang terlalu panjang cenderung membuat responden malas dan akhirnya tidak mengisi sampai selesai. Hormati waktu responden.
Dengan memperhatikan contoh dan tips di atas, Anda dapat membuat angket yang tidak hanya menarik tetapi juga efektif dalam mengumpulkan data yang berharga untuk kebutuhan Anda.