Anggrek (Orchidaceae) dikenal sebagai tanaman hias yang elegan dan memancarkan pesona eksotis. Meskipun sering dianggap sulit dirawat, anggrek sebenarnya dapat tumbuh subur di dalam pot asalkan kita memahami kebutuhan spesifiknya. Perawatan yang tepat akan memastikan tanaman Anda berbunga secara rutin dan daunnya tetap hijau sehat.
1. Memilih Media Tanam yang Tepat
Tidak seperti tanaman pada umumnya, anggrek adalah tanaman epifit, yang berarti di alam liar mereka tumbuh menempel pada pohon, bukan di dalam tanah. Oleh karena itu, media tanam untuk anggrek di pot harus menyediakan sirkulasi udara yang sangat baik dan drainase superior.
- Kulit Kayu Pinus (Bark): Ini adalah media paling umum. Ukuran potongan bark harus disesuaikan dengan ukuran akar anggrek.
- Moss Sphagnum: Baik untuk menjaga kelembaban, namun harus hati-hati karena mudah menahan terlalu banyak air, menyebabkan busuk akar. Biasanya dicampur dengan bark.
- Arang dan Kerikil Kasar: Digunakan untuk menambah aerasi pada media tanam.
Pastikan pot yang digunakan memiliki banyak lubang drainase. Hindari penggunaan tanah kebun murni karena akan memadatkan akar dan membunuh anggrek Anda.
2. Pengaturan Pencahayaan yang Ideal
Cahaya adalah kunci utama pembungaan. Hampir semua anggrek membutuhkan cahaya terang, namun tidak boleh terkena sinar matahari langsung yang terik, terutama saat siang hari.
Lokasi terbaik: Jendela yang menghadap ke timur atau selatan (di belahan bumi utara) atau barat (dengan tirai tipis) yang menerima cahaya pagi yang lembut. Intensitas cahaya yang terlalu rendah akan membuat anggrek hanya berdaun rimbun tanpa menghasilkan bunga.
3. Teknik Penyiraman yang Benar
Kesalahan terbesar dalam merawat anggrek adalah penyiraman berlebihan (overwatering). Anggrek tidak boleh dibiarkan terendam air.
Kapan Menyiram? Siram hanya ketika media tanam sudah hampir kering. Untuk anggrek yang ditanam di bark, ini mungkin berarti 5-10 hari sekali, tergantung iklim dan suhu ruangan. Untuk anggrek di moss, frekuensinya lebih jarang.
Cara terbaik adalah memasukkan jari atau tusuk sate kayu ke dalam media. Jika terasa lembap, tunda penyiraman. Saat menyiram, siramlah secara menyeluruh hingga air keluar deras dari lubang drainase pot. Pastikan tidak ada air yang menggenang di takung pot.
4. Kelembaban dan Suhu
Anggrek berasal dari daerah tropis, sehingga menyukai kelembaban udara yang tinggi (sekitar 50% hingga 70%). Di dalam ruangan ber-AC, kelembaban cenderung rendah.
- Meningkatkan Kelembaban: Letakkan pot anggrek di atas nampan berisi kerikil yang diisi air (pastikan dasar pot tidak menyentuh air). Anda juga bisa menggunakan humidifier.
- Suhu: Kebanyakan anggrek hibrida menyukai suhu siang hari antara 21°C hingga 29°C dan suhu malam hari sedikit lebih dingin (sekitar 15°C hingga 20°C). Perbedaan suhu malam dan siang hari ini seringkali menjadi pemicu pembentukan tangkai bunga.
5. Pemupukan Rutin
Anggrek membutuhkan nutrisi secara teratur, namun dalam dosis yang sangat kecil. Gunakan pupuk khusus anggrek dengan formula seimbang (misalnya NPK 20-20-20) atau formula yang kaya fosfor saat masa pembungaan.
Prinsipnya: "Weakly, Weekly" (Lemah, Mingguan). Larutkan pupuk hingga seperempat atau setengah kekuatan yang dianjurkan, dan berikan setiap kali Anda menyiram (kecuali jika media benar-benar basah). Setelah itu, siram dengan air bersih (flush) setiap bulan untuk menghilangkan penumpukan garam mineral.
6. Repotting dan Penanganan Akar
Anggrek tidak suka sering diganti pot. Repotting biasanya hanya diperlukan setiap 1-2 tahun sekali, atau ketika media tanam mulai membusuk dan terlihat sangat padat.
Saat repotting, buka akar dengan hati-hati. Gunting semua akar yang berwarna cokelat, lembek, atau berbau busuk. Ganti dengan media yang baru dan segar. Jangan pernah menanam anggrek terlalu dalam; pastikan pangkal batang (mahkota) berada tepat di atas permukaan media tanam.
Dengan memperhatikan kebutuhan cahaya, air, kelembaban, dan nutrisi secara cermat, tanaman anggrek di pot Anda akan memberikan pertunjukan bunga yang spektakuler tahun demi tahun.