Ilustrasi Anggrek yang siap berbunga di pot yang tepat.
Anggrek dikenal sebagai tanaman hias yang memukau dengan beragam warna dan bentuk bunganya. Meskipun sering dianggap sulit dirawat, menanam anggrek di pot plastik sebenarnya adalah cara yang sangat efektif dan populer bagi para penghobi, terutama bagi pemula. Pot plastik memiliki keunggulan dalam kemampuannya menahan kelembaban lebih lama, namun pemilihan media tanam dan penanganan drainase menjadi kunci sukses.
Pot plastik adalah pilihan ekonomis dan praktis. Keunggulan utamanya adalah sifatnya yang ringan dan harganya yang terjangkau. Namun, ada satu pertimbangan besar: pot plastik cenderung menahan air lebih lama dibandingkan pot terakota. Bagi anggrek, terutama jenis seperti Dendrobium atau Phalaenopsis, sirkulasi udara di sekitar akar sangat penting untuk mencegah pembusukan akar (root rot).
Oleh karena itu, saat menggunakan pot plastik, kita harus memastikan bahwa pot tersebut memiliki **lubang drainase yang memadai**. Jika pot yang Anda miliki lubangnya kurang besar, jangan ragu untuk menambahkan beberapa lubang tambahan di bagian bawah dan samping menggunakan solder atau bor kecil. Ini adalah modifikasi wajib untuk sukses menanam anggrek di media plastik.
Pemilihan media tanam harus disesuaikan dengan jenis anggrek yang Anda tanam. Kebanyakan anggrek adalah epifit (tumbuh menempel pada pohon di alam liar), sehingga mereka membutuhkan media yang sangat poros dan tidak menahan air terlalu lama.
Campuran yang paling umum adalah perbandingan 1:1:1 (Kulit Kayu : Arang : Kerikil).
Waktu terbaik untuk memindahkan anggrek adalah ketika anggrek tersebut selesai berbunga atau ketika media tanam lama sudah mulai membusuk (biasanya terlihat menghitam dan padat). Jangan pernah mengganti pot saat anggrek sedang aktif berbunga.
Setelah anggrek ditanam ulang, ia membutuhkan periode adaptasi. Perawatan yang tepat akan memastikan ia cepat pulih dan siap untuk pertumbuhan vegetatif berikutnya.
Karena Anda menggunakan pot plastik, risiko penyiraman berlebihan sangat tinggi. Setelah repotting, jangan siram anggrek selama 3 hingga 5 hari. Biarkan akar yang mungkin terluka mengering dan menutup. Setelah itu, siram hanya ketika media sudah hampir kering total. Untuk mengujinya, Anda bisa memasukkan jari atau tusuk sate ke dalam media; jika terasa lembap, tunda penyiraman.
Letakkan anggrek di lokasi yang mendapat cahaya terang namun tidak langsung (teduh atau terkena sinar matahari pagi). Cahaya langsung dapat membakar daun yang sedang stres pasca repotting. Anggrek jenis Phalaenopsis cocok di bawah naungan tirai, sementara Cattleya atau Vanda mungkin membutuhkan intensitas cahaya yang sedikit lebih tinggi.
Dengan memperhatikan drainase yang baik dan tidak membiarkan media terlalu basah, pot plastik akan menjadi wadah yang sangat mendukung pertumbuhan anggrek Anda. Kunci utama keberhasilan adalah pengamatan rutin terhadap kondisi akar dan respons tanaman terhadap lingkungan barunya.