Menguasai bahasa Arab melibatkan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek tata bahasanya, termasuk cara mengucapkan dan menulis angka. Salah satu kelompok angka yang sering kali membutuhkan perhatian khusus adalah bilangan belasan, yaitu angka dari 11 hingga 19. Dalam bahasa Arab, bilangan belasan ini memiliki pola yang menarik dan sedikit berbeda dari bilangan satuan atau puluhan.
Memahami bilangan belasan ini sangat penting bagi siapa saja yang belajar bahasa Arab, baik untuk tujuan akademis, religius, maupun komunikasi sehari-hari. Dengan penguasaan yang baik, Anda akan lebih percaya diri dalam membaca teks-teks Arab, berhitung, dan memahami percakapan yang melibatkan angka-angka ini.
Secara umum, bilangan belasan dalam bahasa Arab dibentuk dengan menggabungkan awalan yang menunjukkan angka "sepuluh" dengan angka satuan. Awalan yang digunakan adalah عَشَرَة (ʿasharah) atau عَشْر (ʿashr). Namun, perlu dicatat bahwa bentuknya sedikit bervariasi tergantung pada angka satuan yang digabungkan.
Berikut adalah rincian bilangan belasan dalam bahasa Arab, mulai dari 11 hingga 19:
Angka sebelas dalam bahasa Arab adalah أَحَدَ عَشَر (aḥada ʿashar) jika merujuk pada benda yang berjenis laki-laki (mudzakkar), dan إِحْدَى عَشْرَة (iḥdá ʿashrah) jika merujuk pada benda yang berjenis perempuan (muannats).
Contoh:
- أَحَدَ عَشَر كِتَابًا (aḥada ʿashara kitāban) - Sebelas buku (kitab berjenis laki-laki)
- إِحْدَى عَشْرَة طَالِبَةً (iḥdá ʿashrata ṭālibatan) - Sebelas siswi (thālibah berjenis perempuan)
Untuk angka dua belas, kita menggunakan اثْنَا عَشَر (ithnā ʿashar) untuk jenis laki-laki dan اثْنَتَا عَشْرَة (ithnatā ʿashrah) untuk jenis perempuan.
Contoh:
- اثْنَا عَشَر قَلَمًا (ithnā ʿashara qalaman) - Dua belas pulpen (qalam berjenis laki-laki)
- اثْنَتَا عَشْرَة سَيَّارَةً (ithnatā ʿashrata sayyāratan) - Dua belas mobil (sayyārah berjenis perempuan)
Untuk angka tiga belas hingga sembilan belas, polanya lebih konsisten. Angka satuan di depan diucapkan terlebih dahulu, diikuti dengan bentuk عَشَر (ʿashar) atau عَشْرَة (ʿashrah) yang menunjukkan "belas". Penting diperhatikan bahwa pada angka-angka ini, angka satuan (3-9) akan mengikuti jenis kelamin benda yang dihitung. Namun, untuk bilangan itu sendiri (13-19), ia tidak mengikuti jenis kelamin secara langsung seperti pada 11 dan 12.
Perlu dicatat bahwa angka 13-19 memiliki kaidah yang sama dalam hal jenis kelaminnya. Angka satuan dari 3 sampai 9 berlawanan jenis dengan benda yang dihitung, sementara "belas" (عَشَر) tetap dalam bentuknya.
Contoh untuk 13-19:
- ثَلَاثَةَ عَشَر طَالِبًا (thalāthata ʿashara ṭāliban) - Tiga belas siswa (ṭālib berjenis laki-laki, tapi angka 3 di sini dalam bentuk laki-laki karena berlawanan dengan siswa, namun bentuk "belas" tetap sama).
- ثَلَاثَ عَشْرَة طَالِبَةً (thalātha ʿashrata ṭālibatan) - Tiga belas siswi (ṭālibah berjenis perempuan, angka 3 di sini dalam bentuk perempuan karena berlawanan dengan siswi).
Perhatikan bahwa setelah angka 13 hingga 19, benda yang dihitung selalu dalam bentuk tunggal dan berharakat fathah tanwin (manshub).
Sebagaimana telah disebutkan, angka satuan memiliki peran krusial dalam membentuk bilangan belasan. Perhatikan kembali bagaimana angka 1 dan 2 memiliki bentuk terpisah yang bergantung pada jenis kelamin benda, sedangkan angka 3-9 memiliki pola terbalik dalam penentuan jenis kelaminnya ketika digabungkan dengan "belas".
Sebagai tambahan, perlu diingat bahwa dalam kaidah tata bahasa Arab, bilangan 11 dan 12 mengikuti kaidah yang berbeda dari bilangan 13-19. Bilangan 11 dan 12 disebutkan dengan mengikuti kaidah penyesuaian jenis kelamin secara langsung. Sementara itu, bilangan 13-19 menggunakan angka satuan dari 3-9 yang berlawanan jenis dengan ma'dud (benda yang dihitung), sedangkan bagian 'puluhannya' (belas) tetap.
Mempelajari pola ini mungkin terasa rumit pada awalnya. Beberapa tips yang bisa membantu adalah:
Dengan kesabaran dan latihan, Anda akan segera mahir dalam menggunakan bilangan belasan dalam bahasa Arab.