Misteri Angka: Berapakah Jumlah Ayat dalam Al-Qur'an?

Simbol representasi wahyu dan ilmu.

Pencarian Jawaban yang Pasti

Pertanyaan mengenai berapakah jumlah ayat dalam Al-Qur'an adalah salah satu topik yang sering diperdebatkan di kalangan ilmuwan Islam. Al-Qur'an, sebagai kitab suci umat Islam, terdiri dari 114 surat (bab). Namun, jumlah total ayat (tanda atau mukjizat) di dalamnya bervariasi tergantung pada metodologi penghitungan yang digunakan oleh berbagai mazhab atau qira'at (cara pembacaan/pencatatan).

Secara umum, terdapat tiga pandangan utama mengenai total ayat Al-Qur'an yang paling sering dirujuk. Meskipun demikian, angka yang paling dominan dan diterima oleh mayoritas ulama Sunni di seluruh dunia adalah 6.236 ayat. Namun, untuk memberikan gambaran yang utuh, kita perlu melihat variasi lainnya.

Tiga Pandangan Utama Penghitungan Ayat

Perbedaan hitungan ini biasanya muncul dari perbedaan dalam menentukan di mana tepatnya batas akhir sebuah ayat berakhir, terutama pada surat-surat yang memiliki penanda ayat yang samar atau pembagian ayat yang berbeda antar mushaf kuno.

1. Pendapat Madinah (Madaniyyah): 6.214 Ayat.
Pandangan ini didasarkan pada riwayat dari Imam Nafi' dan Ibnu Katsir. Mereka menghitung ayat berdasarkan standar mushaf yang digunakan di Madinah pada masa awal Islam.
2. Pendapat Kufah (Kufiyyah): 6.236 Ayat.
Ini adalah jumlah yang paling populer dan dipegang oleh mayoritas ulama kontemporer. Penghitungan ini didasarkan pada riwayat dari Imam Ashim dan Hamzah. Mayoritas mushaf yang kita temui saat ini mengikuti standar ini.
3. Pendapat Mekkah dan Syam (Makkah dan Shamiyyah): 6.210 Ayat.
Pendapat ini berasal dari riwayat Imam Syafi'i dan Abu Amr. Penghitungan ini cenderung lebih sedikit karena beberapa pembagian ayat yang berbeda dari standar Kufah.

Walaupun terdapat perbedaan angka, penting untuk ditekankan bahwa perbedaan ini tidak memengaruhi substansi ajaran, makna, maupun isi dari Al-Qur'an itu sendiri. Seluruh mushaf di dunia, terlepas dari metode penghitungan ayatnya, memiliki urutan surat dan teks wahyu yang sama persis.

Basmalah dan Peranannya dalam Penghitungan

Faktor terbesar yang mempengaruhi perbedaan hitungan adalah masalah 'Basmalah' (بسم الله الرحمن الرحيم - Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Dalam mushaf Utsmani yang standar, Basmalah dituliskan di awal setiap surat, kecuali di awal Surat At-Taubah.

Dalam pandangan Kufah (6.236 ayat), Basmalah di awal setiap surat (termasuk Al-Fatihah, yang sering dihitung sebagai ayat pertama) dihitung sebagai satu ayat penuh. Namun, dalam pandangan lain, jika Basmalah tidak dihitung sebagai ayat tersendiri (tetapi hanya sebagai pembuka), maka total ayat akan berkurang.

Misalnya, Surat Al-Fatihah sendiri memiliki 7 ayat. Jika Basmalah dihitung terpisah, ia menjadi tambahan. Jika tidak dihitung, total ayat akan berkurang secara kumulatif di 113 surat lainnya.

Keajaiban dalam Struktur Angka

Terlepas dari perdebatan mengenai angka pasti (apakah 6.210, 6.214, atau 6.236), keajaiban Al-Qur'an terletak pada pemeliharaan teksnya dari waktu ke waktu. Nabi Muhammad ﷺ menerima wahyu selama kurang lebih 23 tahun. Para sahabat kemudian bertugas menghafal dan menuliskannya. Struktur ayat yang terperinci, yang merupakan unit terkecil dari pesan Ilahi, menegaskan kesempurnaan wahyu tersebut.

Ketika kita bertanya, "Berapakah jumlah ayat dalam Al-Qur'an?", jawaban yang paling aman dan diterima secara luas adalah 6.236 ayat. Angka ini mencerminkan konsensus terbesar dari para ulama yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk mempelajari dan memverifikasi otentisitas setiap huruf dan ayat yang diturunkan kepada Rasulullah ﷺ.

🏠 Homepage