Bagi umat Muslim di seluruh dunia, kedatangan bulan suci Ramadan adalah momen yang paling dinantikan. Ini adalah waktu untuk refleksi spiritual, peningkatan ibadah, dan kebersamaan keluarga serta komunitas. Menjelang hari-hari penuh keberkahan ini, pertanyaan mengenai "berapa hari lagi puasa" pasti sering muncul di benak. Terutama dengan perbedaan perhitungan kalender Hijriah dan Masehi, banyak yang ingin memastikan kapan tepatnya puasa Ramadhan akan dimulai.
Organisasi Islam besar seperti Nahdlatul Ulama (NU) selalu memberikan panduan dan informasi terkait penentuan awal bulan Hijriah, termasuk penentuan kapan dimulainya ibadah puasa. Metode yang digunakan umumnya melibatkan rukyatul hilal (pengamatan hilal) dan hisab (perhitungan astronomis). Informasi resmi dari NU seringkali menjadi acuan bagi banyak pihak di Indonesia.
Mengetahui sisa hari menuju puasa tidak hanya membantu dalam persiapan mental dan fisik, tetapi juga dalam merencanakan berbagai amalan sunnah yang dapat dikerjakan sebelum Ramadhan tiba. Mulai dari melunasi puasa qadha bagi yang memiliki tanggungan, hingga mempersiapkan diri dengan memperbanyak doa dan dzikir. Kehadiran fitur hitung mundur ini diharapkan dapat menjadi pengingat yang bermanfaat bagi kita semua untuk menyambut bulan Ramadan dengan penuh kesiapan dan antusiasme.
Perhitungan ini didasarkan pada kalender Islam global yang menjadi acuan dalam menentukan awal dan akhir bulan, termasuk bulan Ramadhan, Syawal (untuk Idul Fitri), dan Dzulhijjah (untuk Idul Adha). Dengan informasi yang akurat dan mudah diakses, diharapkan umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan penuh kekhusyukan. Selalu merujuk pada sumber terpercaya seperti situs resmi NU atau Kementerian Agama untuk informasi paling mutakhir mengenai penetapan awal Ramadhan.
Semoga hitungan mundur ini menjadi pengingat yang berharga untuk memanfaatkan setiap detik sebelum datangnya bulan penuh ampunan dan rahmat.