Ilustrasi: Visualisasi tanggal dan waktu Nyepi.
Bagi umat Hindu di Indonesia, perayaan Hari Raya Nyepi merupakan momen sakral yang dinanti-nantikan setiap tahunnya. Nyepi adalah Hari Suci Penyepian yang menandai Tahun Baru Saka. Perayaan ini identik dengan empat pantangan (Catur Brata Penyepian) yang harus dijalani, yaitu amati geni (tidak menyalakan api/listrik), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelangunan (tidak bersenang-senang/berapi-api). Suasana khidmat dan hening menyelimuti Bali dan wilayah lain yang merayakannya.
Mengingat pentingnya perayaan ini, banyak individu yang ingin mengetahui kapan tepatnya Hari Raya Nyepi akan jatuh di tahun mendatang. Khususnya bagi mereka yang ingin merencanakan perjalanan, kegiatan keagamaan, atau sekadar memahami kalender hari libur nasional. Pertanyaan mengenai "berapa hari lagi Nyepi 2026?" tentu menjadi populer seiring mendekatnya tahun tersebut.
Hari Raya Nyepi biasanya jatuh pada bulan Maret atau April, sesuai dengan perhitungan kalender Saka. Untuk tahun 2026, Hari Raya Nyepi diprediksi akan jatuh pada hari Jumat, 27 Maret 2026. Ini berarti ada sekitar 114 hari yang tersisa dari hari ini, hingga perayaan tersebut tiba. Perhitungan ini berdasarkan kalender Masehi dan kalender Saka yang memiliki siklus berbeda. Penentuan tanggal Nyepi melibatkan perhitungan astronomi dan kalender tradisional yang akurat.
Kalender Saka adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Hindu, khususnya di Bali. Sistem ini dimulai dari tahun 78 Masehi. Setiap tahun dalam kalender Saka memiliki 12 bulan, namun panjang bulan dan tahunnya bervariasi, bisa berjumlah 354 atau 355 hari dalam satu tahun biasa, dan 383 atau 384 hari dalam tahun kabisat. Penambahan bulan (interkalasi) dilakukan untuk menyelaraskan kalender Saka dengan siklus pergerakan matahari dan bulan.
Proses penetapan tanggal Nyepi melibatkan para pandita dan ahli penanggalan Hindu. Mereka menganalisis posisi bulan, matahari, dan bintang-bintang untuk menentukan hari pencapaian bulan purnoma kachala (bulan purnama kapat), yang menjadi penanda awal bulan Kesanga. Hari pertama bulan Kesanga inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Raya Nyepi. Oleh karena itu, tanggal Nyepi tidak selalu jatuh pada tanggal yang sama setiap tahun dalam kalender Masehi.
Menjelang Hari Raya Nyepi, umat Hindu biasanya melakukan serangkaian upacara dan persiapan. Salah satu yang paling meriah adalah prosesi Ngerupuk atau Tawur Kesanga. Pada malam sebelum Nyepi, biasanya diadakan parade ogoh-ogoh, patung-patung raksasa yang melambangkan sifat buruk atau buta kala. Ogoh-ogoh ini kemudian diarak keliling desa dan dibakar pada malam harinya, sebagai simbol pembersihan diri dari energi negatif dan untuk menyambut tahun baru Saka dengan hati yang suci.
Selama sehari penuh, aktivitas di Bali akan dihentikan. Bandara internasional Ngurah Rai pun akan tutup total untuk menghormati jalannya Nyepi. Semua warga diharapkan mematuhi Catur Brata Penyepian. Bagi wisatawan, ini adalah kesempatan unik untuk merasakan suasana Bali yang benar-benar hening dan damai. Pihak berwenang biasanya memberikan dispensasi khusus untuk ambulans, petugas darurat, dan tamu hotel yang memerlukan akses mendesak.
Lebih dari sekadar hari libur, Nyepi memiliki makna filosofis yang mendalam. Ini adalah waktu untuk introspeksi diri, merenungkan kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu, dan bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Ketenangan dan kesunyian yang tercipta selama Nyepi memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk terhubung dengan diri sendiri dan alam semesta.
Dengan mengetahui kapan Nyepi 2026 akan tiba, Anda dapat mempersiapkan diri, baik secara spiritual maupun logistik. Perayaan ini menawarkan pengalaman yang berbeda dan penuh makna, yang jarang ditemui di belahan dunia lain. Semoga informasi ini membantu Anda dalam merencanakan dan memahami lebih dalam tentang Hari Raya Nyepi.