Momen yang dinanti-nantikan umat Islam di seluruh dunia, termasuk warga Nahdlatul Ulama (NU), segera tiba. Hari Raya Idul Fitri, yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan, selalu disambut dengan penuh suka cita dan kebahagiaan. Pertanyaan yang paling sering bergema di telinga menjelang hari kemenangan ini adalah: "Berapa hari lagi Hari Raya Idul Fitri 2022 NU?" Menghitung mundur hari demi hari menjadi sebuah tradisi tersendiri untuk merasakan semakin dekatnya momen silaturahmi dan ibadah ini.
Penentuan pasti kapan Hari Raya Idul Fitri tiba memang selalu menjadi topik hangat yang melibatkan metode ilmiah dan keyakinan. Di Indonesia, khususnya bagi warga Nahdlatul Ulama, penentuan awal bulan Syawal (bulan penanda Idul Fitri) mengacu pada dua metode utama: hisab (perhitungan astronomis) dan rukyatul hilal (pengamatan hilal atau bulan sabit muda secara langsung). Metode ini merupakan warisan para ulama terdahulu yang terus dijaga dan diterapkan untuk menjaga keseragaman ibadah. Perbedaan hasil perhitungan atau pengamatan terkadang dapat terjadi antar ormas Islam, namun spirit kebersamaan dan penghormatan terhadap perbedaan selalu dijunjung tinggi. Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) memiliki peran sentral dalam memantau dan mengumumkan hasil perhitungan serta pengamatan hilal kepada seluruh warga NU. Keputusan resmi biasanya akan dikeluarkan setelah melalui forum ijtima' (pertemuan para ahli) dan menunggu konfirmasi dari sidang isbat yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Mengetahui berapa hari lagi Idul Fitri tiba memberikan semangat tersendiri dalam menjalani sisa-sisa hari di bulan Ramadhan. Setiap detik yang berlalu semakin mendekatkan kita pada kesempatan untuk saling memaafkan, bersyukur atas segala nikmat, dan merayakan kemenangan spiritual. Kegembiraan menyambut hari raya ini juga tercermin dari berbagai persiapan yang mulai dilakukan, mulai dari mempersiapkan hidangan khas lebaran, membersihkan rumah, hingga merencanakan agenda silaturahmi bersama keluarga dan kerabat. Bagi sebagian orang, momen ini juga menjadi waktu untuk pulang kampung (mudik) dan merajut kembali tali persaudaraan yang mungkin sempat renggang.
Idul Fitri bukan hanya sekadar hari libur panjang atau momen untuk bersenang-senang. Lebih dari itu, Idul Fitri memiliki makna spiritual yang mendalam. Kata "Idul Fitri" sendiri bermakna kembali kepada kesucian atau fitrah. Setelah sebulan penuh berpuasa, menahan diri dari segala hawa nafsu, dan meningkatkan ibadah, umat Islam diharapkan kembali ke keadaan suci seperti bayi yang baru lahir. Hal ini dicapai melalui ibadah puasa yang melatih disiplin diri, tadarus Al-Qur'an yang mendekatkan diri pada kalam ilahi, tadarus, shalat tarawih, dan zakat fitrah yang membersihkan harta dan jiwa. Zakat fitrah adalah ibadah wajib yang mensucikan puasa dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia, serta sebagai bentuk kepedulian sosial kepada fakir miskin agar mereka dapat ikut merayakan hari raya. Pelaksanaan shalat Idul Fitri secara berjamaah di lapangan atau masjid menjadi simbol persatuan dan kebersamaan umat. Khutbah Idul Fitri biasanya mengingatkan kembali pada nilai-nilai keagamaan dan sosial yang harus terus dijaga dalam kehidupan sehari-hari.
Tradisi saling mengunjungi (silaturahmi) dan saling memaafkan menjadi inti dari perayaan Idul Fitri. Momen ini adalah kesempatan emas untuk memperbaiki hubungan antar sesama, melupakan perselisihan, dan membangun kembali kerukunan. "Mohon maaf lahir dan batin" menjadi ungkapan sakral yang terucap dari hati ke hati, membersihkan segala dosa dan kesalahan yang mungkin pernah terjadi. Dengan kembali kepada fitrah dan hati yang bersih, diharapkan umat Islam dapat menjalani sisa hidup dengan lebih baik, lebih taat kepada Allah SWT, dan lebih bermanfaat bagi sesama. Meskipun tanggal pasti Hari Raya Idul Fitri 2022 NU telah ditetapkan melalui perhitungan dan pengamatan, antisipasi dan persiapan yang matang tetap menjadi bagian dari keindahan menyambutnya. Mari kita sambut hari kemenangan ini dengan penuh rasa syukur, kebahagiaan, dan semangat untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik.