Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, terutama di daerah tropis dan subtropis, dan sering kali menimbulkan kekhawatiran yang mendalam bagi penderitanya serta keluarga. Gejala umum DBD meliputi demam tinggi mendadak, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, serta ruam. Dalam kasus yang lebih parah, DBD dapat berkembang menjadi Sindrom Syok Dengue (SSD) yang mengancam jiwa.
Dalam upaya penanganan dan pencegahan DBD, berbagai metode pengobatan telah dikembangkan, mulai dari pengobatan medis konvensional hingga pendekatan alternatif. Salah satu pengobatan alami yang semakin mendapat perhatian adalah penggunaan angkak merah. Angkak merah, atau yang dikenal juga sebagai ragi beras merah, adalah produk fermentasi beras yang dihasilkan oleh jamur Monascus purpureus. Secara tradisional, angkak merah telah lama digunakan dalam pengobatan Tiongkok untuk berbagai kondisi kesehatan, termasuk meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan kadar kolesterol.
Penelitian dan pengalaman empiris menunjukkan bahwa angkak merah memiliki potensi manfaat dalam mendukung pemulihan penderita DBD. Beberapa khasiat utamanya meliputi:
Salah satu komplikasi paling berbahaya dari DBD adalah penurunan jumlah trombosit (trombositopenia). Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah, sehingga kadar yang rendah dapat meningkatkan risiko perdarahan. Angkak merah diketahui mengandung senyawa yang dipercaya dapat merangsang sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak trombosit. Peningkatan jumlah trombosit yang kembali normal sangat krusial untuk mencegah perdarahan internal maupun eksternal yang mengancam jiwa pada penderita DBD.
Infeksi virus Dengue dapat memicu respons inflamasi yang berlebihan dalam tubuh. Angkak merah memiliki kandungan senyawa anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan yang terjadi. Dengan mengurangi peradangan, angkak merah dapat membantu mengurangi gejala seperti demam dan nyeri, serta mendukung proses penyembuhan jaringan yang rusak.
Hati memegang peranan penting dalam detoksifikasi dan metabolisme tubuh. Selama infeksi DBD, fungsi hati bisa saja terganggu. Beberapa studi awal menunjukkan bahwa senyawa dalam angkak merah dapat memberikan efek protektif terhadap hati, membantu organ ini berfungsi optimal dalam membersihkan racun dan memulihkan kesehatannya.
Kesehatan pembuluh darah dan kelancaran sirkulasi darah sangat penting, terutama saat tubuh sedang berjuang melawan infeksi. Angkak merah telah lama dikenal berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah. Sirkulasi yang baik memastikan nutrisi dan oksigen tersalurkan dengan baik ke seluruh sel tubuh, termasuk sel-sel yang membutuhkan energi untuk melawan virus dan memperbaiki diri.
Angkak merah umumnya tersedia dalam bentuk bubuk atau kapsul. Dosis dan cara penggunaan yang tepat sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan profesional kesehatan, terutama bagi penderita DBD yang sedang dalam perawatan medis. Namun, secara umum, angkak merah dapat dikonsumsi dengan cara:
Penting untuk diingat bahwa angkak merah bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional untuk DBD. Ini lebih berperan sebagai terapi pendukung yang bertujuan untuk membantu mempercepat pemulihan.
Meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaan angkak merah tetap memerlukan kewaspadaan:
Informasi dalam artikel ini bersifat edukatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan yang berkualifikasi untuk diagnosis dan penanganan kondisi kesehatan Anda.