Gambar ilustrasi Anggrek Sepatu (Paphiopedilum)
Anggrek sepatu, atau yang dikenal secara ilmiah sebagai genus Paphiopedilum, adalah salah satu kelompok anggrek yang paling unik dan mudah dikenali di dunia hortikultura. Nama populernya tidak datang tanpa alasan; ciri khas utama anggrek ini adalah labellum (bibir bunga) yang berbentuk seperti kantung atau sepatu. Bentuk labellum yang menyerupai kantung ini berfungsi sebagai perangkap bagi serangga penyerbuk.
Berbeda dengan banyak anggrek tropis yang tumbuh menempel pada pohon (epifit), mayoritas spesies anggrek sepatu adalah terestrial, yang berarti mereka tumbuh di tanah atau substrat organik yang kaya humus di lantai hutan. Mereka berasal dari wilayah tropis dan subtropis Asia, dari India hingga Indonesia dan Filipina. Lingkungan alami mereka cenderung teduh, lembap, dan memiliki sirkulasi udara yang baik, kondisi yang harus ditiru oleh para penghobi.
Bunga anggrek sepatu memiliki daya tarik tersendiri karena ketahanannya yang relatif lama dibandingkan anggrek lain. Bunga bisa bertahan mekar selama beberapa minggu hingga bulan, tergantung spesies dan kondisi lingkungan. Selain kantung yang ikonik, kelopak dan sepal (daun mahkota) mereka seringkali menampilkan pola garis-garis, bintik-bintik, atau warna solid yang sangat eksotis, mulai dari hijau muda, merah marun gelap, hingga putih pucat.
Keunikan Paphiopedilum terletak pada struktur bunganya yang sangat terspesialisasi. Kantung tersebut adalah modifikasi dari petal bawah. Serangga tertarik pada warna dan bau, lalu masuk ke dalam kantung. Satu-satunya jalan keluar adalah melalui celah di bawah kelopak atas, memaksa serangga tersebut melewati benang sari dan stigma, sehingga proses penyerbukan pun terjadi.
Selain itu, anggrek sepatu juga memiliki daun yang khas. Banyak spesies memiliki daun bergaris-garis (variegata) dengan pola hijau tua dan hijau muda yang indah, menjadikannya menarik bahkan ketika tidak sedang berbunga. Struktur pertumbuhannya yang simpodial (tumbuh menyamping dari rimpang) juga membedakannya dari anggrek monopodial seperti Vanda.
Meskipun anggrek sepatu terkenal lebih mudah dirawat dibandingkan beberapa genus anggrek lainnya, mereka tetap membutuhkan perhatian khusus untuk meniru habitat aslinya. Kunci sukses dalam menumbuhkan anggrek sepatu adalah mengelola kelembapan, cahaya, dan media tanam.
Kebanyakan anggrek sepatu lebih menyukai suhu yang lebih sejuk (cool to intermediate growers). Suhu siang hari ideal berkisar antara 20°C hingga 28°C, sementara suhu malam hari yang sedikit lebih rendah (sekitar 15°C) seringkali memicu pembungaan.
Dengan bentuknya yang eksotis dan perawatannya yang relatif mudah dikelola, anggrek sepatu menawarkan pesona unik bagi kolektor anggrek pemula maupun ahli.