Anggrek *Dendrobium lasianthera* merupakan salah satu permata tersembunyi dari genus Dendrobium, yang dikenal karena habitat alaminya yang spesifik dan keunikan morfologi bunganya. Anggrek ini sering kali menarik perhatian kolektor karena corak warna yang khas, meskipun keberadaannya mungkin tidak sepopuler spesies Dendrobium komersial lainnya.
Habitat dan Persebaran Alami
Spesies ini umumnya ditemukan tumbuh di wilayah hutan hujan tropis yang lembap, seringkali sebagai epifit yang menempel pada batang pohon besar atau di antara celah-celah batu yang tertutup lumut. Di habitat aslinya, *Dendrobium lasianthera* menikmati kondisi cahaya teduh parsial dan kelembapan udara yang tinggi sepanjang tahun. Penyebarannya mencakup beberapa pulau di Asia Tenggara dan Oseania, menjadikannya anggrek dengan jangkauan geografis yang cukup terlokalisir.
Karakteristik pertumbuhannya adalah anggrek sympodial, ditandai dengan batang semu (pseudobulb) yang beruas-ruas. Pseudobulb ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan air dan nutrisi, yang sangat penting untuk bertahan hidup selama periode kekeringan singkat. Daunnya biasanya berbentuk lanset dan tumbuh dari bagian atas pseudobulb.
Keunikan Bunga *Dendrobium Lasianthera*
Daya tarik utama dari anggrek ini terletak pada bunganya yang elegan. Bunga *Dendrobium lasianthera* biasanya tersusun dalam rangkaian pendek hingga sedang pada ujung atau dekat ujung pseudobulb yang sudah dewasa. Warna bunganya bervariasi, namun sering kali didominasi oleh nuansa kuning pucat, oranye lembut, atau bahkan sedikit kehijauan.
Ciri diagnostik yang membedakannya dari kerabat dekatnya adalah struktur labelium (labellum) atau bibir bunganya. Kata "lasianthera" sendiri mengacu pada penampilan anther cap (tudung kepala sari) yang sering kali tampak berambut atau berjumbai halus. Labelium pada spesies ini seringkali memiliki tepi yang bergelombang atau sedikit berbulu, serta pola garis atau bercak kontras di bagian tengahnya, yang berfungsi menarik polinator spesifik di habitat asalnya.
Kultivasi dan Perawatan di Rumah Kaca
Meskipun indah, menanam *Dendrobium lasianthera* membutuhkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan ekologisnya. Bagi para hobiis yang ingin mengembangbiakkannya di luar habitat alami, replikasi kondisi lingkungan sangat krusial. Media tanam harus sangat porous dan cepat kering. Campuran kulit kayu pinus, arang, dan perlit sering digunakan untuk meniru kondisi epifitik di alam liar.
Aspek pencahayaan adalah kunci. Anggrek ini tidak mentolerir sinar matahari langsung yang terik, yang dapat menyebabkan daunnya terbakar. Pencahayaan yang ideal adalah teduh cerah, setara dengan 50% hingga 70% naungan dari matahari tengah hari. Kelembapan udara perlu dijaga tinggi, idealnya di atas 60%.
Siklus Penyiraman dan Pemupukan
Penyiraman harus dilakukan secara teratur namun harus memastikan media benar-benar kering sebelum penyiraman berikutnya. Penyiraman berlebihan adalah penyebab kematian utama pada banyak koleksi anggrek. Ketika tanaman sedang aktif tumbuh, yaitu selama pembentukan pseudobulb baru, pemupukan dengan formula seimbang (misalnya 20-20-20) dengan dosis yang diencerkan (seperempat kekuatan) adalah praktik yang baik.
Setelah periode pertumbuhan selesai dan pseudobulb matang, dosis pupuk dapat dikurangi atau dihentikan sementara untuk mendorong pembentukan kuncup bunga. Masa dormansi pada *Dendrobium lasianthera* mungkin tidak seekstrem spesies dari zona beriklim sedang, namun penurunan suhu sedikit (jika memungkinkan) dan pengurangan air dapat membantu memicu fase berbunga. Dengan perawatan yang tepat, anggrek yang eksotis ini akan memberikan kepuasan visual yang luar biasa bagi pemeliharanya.