Anggrek adalah salah satu tanaman hias favorit banyak orang karena keindahan bunganya yang eksotis dan beragam. Meskipun seringkali dianggap sulit dirawat, budidaya anggrek, terutama yang ditempatkan dalam anggrek dalam pot plastik, sebenarnya dapat dilakukan dengan mudah asalkan memahami kebutuhan spesifik tanaman ini. Pot plastik, meskipun terkesan sederhana, menawarkan keuntungan signifikan dalam konteks perawatan anggrek.
Banyak kolektor anggrek profesional menyarankan penggunaan pot plastik, terutama yang berwarna bening atau transparan. Hal ini bukan tanpa alasan. Media tanam anggrek, seperti kulit kayu atau pakis, membutuhkan aerasi yang baik dan kemampuan untuk mengering dengan cepat setelah penyiraman. Pot plastik, berbeda dengan pot tanah liat, tidak menyerap kelembapan dari media tanam, sehingga meminimalisir risiko busuk akar.
Selain itu, pot plastik transparan memberikan keuntungan visual yang krusial. Akar anggrek, terutama spesies seperti Dendrobium dan Phalaenopsis, melakukan fotosintesis ringan. Dengan pot bening, Anda dapat memonitor kesehatan akar. Akar yang sehat umumnya berwarna hijau keperakan atau hijau cerah. Jika akar mulai tampak cokelat atau hitam, itu adalah sinyal bahaya bahwa penyiraman mungkin terlalu berlebihan atau media tanam sudah terlalu padat.
Memilih media tanam yang tepat adalah kunci sukses saat menanam anggrek dalam pot plastik. Anggrek adalah epifit, yang berarti di alam liar mereka tumbuh menempel pada pohon, bukan di tanah. Oleh karena itu, media tanam harus bersifat sangat porous dan cepat tiris.
Pastikan media tanam mengisi sekitar dua pertiga volume pot plastik Anda, sisakan ruang di bagian atas untuk sirkulasi udara.
Kesalahan terbesar dalam merawat anggrek adalah penyiraman yang tidak tepat. Karena anggrek dalam pot plastik cenderung lebih lembap dibandingkan pot terakota, interval penyiraman harus diperhatikan dengan ketat. Siram hanya ketika media tanam sudah terasa kering saat disentuh atau pot terasa sangat ringan saat diangkat.
Metode penyiraman terbaik adalah dengan merendam pot (teknik perendaman) selama 10 hingga 15 menit dalam air bersih, kemudian biarkan air benar-benar menetes keluar melalui lubang drainase pot plastik. Jangan pernah membiarkan air menggenang di dasar pot.
Anggrek membutuhkan nutrisi yang teratur namun dalam dosis rendah. Gunakan pupuk khusus anggrek yang memiliki rasio seimbang (misalnya 20-20-20) atau pupuk khusus berbunga. Terapkan pupuk dengan konsentrasi seperempat atau setengah dari dosis yang dianjurkan pada label, dilakukan setiap satu atau dua kali penyiraman, dan lakukan "pembilasan" (menyiram hanya dengan air bersih) setidaknya sebulan sekali untuk menghilangkan akumulasi garam mineral.
Walaupun praktis, pot plastik kadang menimbulkan masalah kondensasi berlebihan jika diletakkan di lingkungan yang terlalu teduh atau lembap. Jika Anda melihat banyak air menetes dari sisi dalam pot, itu berarti sirkulasi udara kurang memadai. Solusinya adalah:
Dengan memperhatikan detail aerasi, cahaya yang cukup (tidak langsung), dan jadwal penyiraman yang konsisten, anggrek dalam pot plastik Anda akan mampu menampilkan keindahan mekarnya secara maksimal.