Anggrek, dengan keindahan bunganya yang eksotis dan beragam, telah lama menjadi favorit para pecinta tanaman hias. Meskipun sering dianggap memerlukan perawatan rumit, membudidayakan anggrek dalam ruangan sebenarnya sangat mungkin dilakukan asalkan kita memahami kebutuhan spesifik mereka. Kunci utama kesuksesan merawat anggrek di dalam rumah adalah meniru kondisi lingkungan alami mereka seakurat mungkin.
Memilih Lokasi Terbaik untuk Anggrek Dalam Ruangan
Penempatan adalah faktor penentu utama. Kebanyakan anggrek tropis, seperti Phalaenopsis (anggrek bulan), membutuhkan cahaya terang namun tidak langsung. Sinar matahari langsung yang menerpa daun dapat menyebabkan luka bakar serius. Jendela yang menghadap timur seringkali ideal karena memberikan cahaya pagi yang lembut. Jika Anda hanya memiliki jendela yang menghadap selatan atau barat, gunakan tirai tipis atau letakkan anggrek beberapa meter dari jendela.
Kondisi suhu juga krusial. Anggrek menyukai fluktuasi suhu harian yang wajar. Suhu siang hari yang ideal berkisar antara 20°C hingga 27°C, sementara suhu malam hari idealnya sedikit lebih dingin, sekitar 15°C hingga 20°C. Perubahan suhu inilah yang seringkali merangsang anggrek untuk berbunga.
Pengairan: Kunci Kehidupan dan Kematian
Kesalahan terbesar dalam merawat anggrek dalam ruangan adalah penyiraman yang berlebihan. Anggrek tidak tumbuh di tanah padat; mereka tumbuh menempel pada pohon atau batu di habitat aslinya. Akar mereka membutuhkan sirkulasi udara yang baik dan harus mengering di antara sesi penyiraman.
Metode penyiraman yang paling disarankan adalah 'rendam dan tiriskan'. Angkat pot anggrek dan rendam seluruh media tanam (biasanya kulit kayu atau lumut sphagnum) dalam air suhu ruangan selama 10-15 menit. Setelah itu, biarkan air benar-benar menetes hingga tidak ada lagi yang tersisa. Jangan pernah membiarkan anggrek tergenang air dalam wadah dekoratif selama berjam-jam.
- Frekuensi penyiraman bervariasi tergantung musim dan media tanam, tetapi umumnya 7-10 hari sekali.
- Jika daun terasa lunak atau keriput, itu tanda kekurangan air.
- Jika akar berubah cokelat gelap dan lembek, itu tanda kelebihan air dan pembusukan.
Pencahayaan dan Kelembaban
Meskipun kita telah membahas cahaya, penting untuk menekankan perbedaan kebutuhan cahaya antar jenis anggrek. Anggrek Vanda membutuhkan cahaya lebih terang, sementara anggrek Phalaenopsis lebih toleran terhadap cahaya redup. Mengamati warna daun adalah indikator yang baik: daun hijau tua berarti cahaya kurang, sedangkan daun hijau kekuningan dengan semburat merah menunjukkan cahaya terlalu intens.
Kelembaban udara dalam ruangan seringkali terlalu rendah, terutama saat pendingin ruangan (AC) atau pemanas menyala. Anggrek menyukai kelembaban antara 50% hingga 70%. Untuk meningkatkannya, Anda bisa:
- Menggunakan nampan kerikil berisi air di bawah pot (pastikan dasar pot tidak menyentuh air).
- Mengelompokkan tanaman anggrek bersama-sama.
- Menggunakan pelembab udara (humidifier).
Pemupukan yang Tepat
Anggrek membutuhkan nutrisi, tetapi dalam dosis kecil. Gunakan pupuk khusus anggrek yang diformulasikan seimbang (misalnya rasio NPK 20-20-20) atau yang lebih rendah nitrogen jika sedang berbunga. Prinsipnya adalah "Weakly, Weekly" (Lemah, Setiap Minggu) — berikan pupuk dalam konsentrasi seperempat hingga setengah dari dosis yang dianjurkan pada label, setiap kali Anda menyiram.
Perawatan Pasca Bunga dan Repotting
Setelah bunga anggrek gugur, jangan langsung memotong tangkai bunga. Pada beberapa jenis seperti Phalaenopsis, tangkai dapat menghasilkan cabang bunga baru atau bahkan keiki (anak tanaman). Jika tangkai mengering sepenuhnya, barulah potong pangkalnya. Repotting (penggantian media tanam) hanya perlu dilakukan setiap 1 hingga 2 tahun, atau ketika media tanam sudah mulai membusuk dan tidak lagi memberikan drainase yang baik.
Dengan memperhatikan detail cahaya, air, dan kelembaban, anggrek dalam ruangan Anda akan tumbuh sehat dan rajin mempersembahkan keindahan bunganya yang memukau di sudut rumah Anda.