Ilustrasi alat kerja abrasif.
Amplas, atau kertas amplas, adalah salah satu alat paling fundamental namun sering diremehkan dalam dunia pertukangan, restorasi, otomotif, dan kerajinan tangan. Alat sederhana ini terdiri dari lapisan material abrasif (seperti pasir kuarsa, aluminium oksida, atau silikon karbida) yang direkatkan pada alas kertas atau kain. Fungsi utamanya adalah untuk menghaluskan, membentuk, membersihkan, atau menghilangkan lapisan permukaan dari suatu benda kerja. Memahami cara memilih dan menggunakan amplas yang tepat adalah kunci untuk mendapatkan hasil akhir yang profesional.
Hal pertama yang harus dipelajari saat berurusan dengan amplas adalah sistem penomoran grit. Angka yang tertera pada amplas menunjukkan tingkat kekasaran butiran abrasifnya. Prinsipnya sederhana: semakin kecil angkanya, semakin kasar amplasnya, dan semakin banyak material yang dihilangkan dalam satu kali sapuan. Sebaliknya, angka yang besar menandakan amplas yang sangat halus, cocok untuk finishing akhir.
Pemilihan grit sangat bergantung pada kondisi awal material dan hasil akhir yang diinginkan. Untuk pekerjaan berat seperti menghilangkan cat tebal atau meratakan kayu yang sangat kasar, Anda mungkin memulai dengan grit 40 atau 60. Setelah itu, Anda harus secara bertahap meningkatkan grit untuk menghilangkan goresan yang ditinggalkan oleh grit sebelumnya.
| Rentang Grit | Kegunaan Utama |
|---|---|
| 20 - 60 | Penghilangan material berat, perataan permukaan sangat kasar. |
| 80 - 120 | Penghalusan awal setelah pemotongan atau pemapasan kasar. |
| 150 - 220 | Penghalusan menengah, persiapan untuk finishing (primer atau cat). |
| 240 - 400 | Finishing halus pada kayu, penghilangan goresan halus sebelum pernis. |
| 600 ke Atas | Polishing akhir, penghalusan cat otomotif basah (wet sanding). |
Tidak semua amplas dibuat sama. Selain grit, jenis material abrasif dan alasnya juga menentukan kinerja amplas. Untuk kayu, Aluminium Oksida (AO) adalah pilihan populer karena daya tahannya. Untuk logam, silikon karbida (SC) sering digunakan karena cenderung lebih tajam dan cocok untuk material keras. Jika Anda bekerja pada permukaan basah, seperti pada dempul mobil atau beberapa jenis batu, amplas tahan air (waterproof sandpaper) yang biasanya memiliki alas kertas khusus sangat diperlukan.
Pemilihan alas juga krusial. Kertas (paper) lebih fleksibel untuk permukaan datar namun mudah robek. Kain (cloth) lebih tahan lama, ideal untuk mesin amplas orbital atau aplikasi yang membutuhkan banyak tekanan dan fleksibilitas pada lekukan. Untuk pekerjaan ringan dan cepat, amplas berbusa (sanding sponge) memberikan permukaan kontak yang lebih merata dan mengurangi tekanan berlebih pada area tertentu.
Mengaplikasikan amplas secara sembarangan hanya akan membuang waktu dan merusak permukaan. Untuk pekerjaan kayu, selalu ikuti prinsip mengamplas searah serat kayu. Mengamplas melawan serat akan meninggalkan goresan yang sangat terlihat setelah Anda mengaplikasikan lapisan pewarna atau pernis. Mulailah dengan grit kasar untuk menghilangkan ketidaksempurnaan besar, kemudian pindah ke grit berikutnya, dan seterusnya. Hindari melompat terlalu banyak tingkat grit; misalnya, melompat dari grit 60 langsung ke 220 kemungkinan akan meninggalkan goresan grit 60 yang sulit dihilangkan dengan grit 220.
Saat menggunakan amplas, hindari memberikan tekanan berlebihan, terutama pada alat listrik. Biarkan grit melakukan pekerjaannya. Tekanan berlebih hanya akan membuat amplas cepat aus dan menghasilkan panas yang dapat membakar material, terutama plastik atau kayu yang tipis. Jaga agar amplas tetap bersih dari debu kayu atau serbuk logam yang menempel (disebut 'loading'); amplas yang tersumbat tidak akan efektif lagi.
Meskipun tampak tidak berbahaya, pengamplasan menghasilkan banyak debu halus yang berbahaya bagi paru-paru. Selalu gunakan alat pelindung diri (APD). Minimal, kenakan masker debu berkualitas baik (N95 direkomendasikan) dan kacamata pengaman. Jika Anda menggunakan mesin amplas bertenaga tinggi, pertimbangkan penggunaan pelindung telinga. Pastikan area kerja memiliki ventilasi yang memadai untuk mengendalikan debu yang beterbangan. Penggunaan amplas yang aman adalah pengamplasan yang terencana dan terlindungi.