Anggrek (Orchidaceae) adalah salah satu keluarga tumbuhan berbunga terbesar dan paling beragam di dunia. Keindahan bunganya yang eksotis membuat banyak orang ingin membudidayakannya di rumah. Meskipun terkenal sulit, menanam anggrek sebenarnya bisa dilakukan oleh siapa saja asalkan memahami kebutuhan spesifik tanaman ini. Kunci utamanya adalah meniru habitat alami mereka.
Banyak anggrek yang tumbuh secara epifit di alam liar, artinya mereka menempel pada pohon lain tanpa menyerap nutrisi dari pohon inang. Oleh karena itu, metode penanaman harus memastikan sirkulasi udara yang baik di sekitar akar. Berikut adalah 3 cara menanam tanaman anggrek yang paling umum dan efektif.
1. Menanam Anggrek dalam Pot dengan Media Tanam Khusus
Ini adalah metode paling populer untuk anggrek jenis Phalaenopsis (anggrek bulan) dan Cattleya. Media tanam yang digunakan harus memiliki kemampuan drainase yang sangat baik agar akar tidak membusuk.
Persiapan Media:
- Pilih Media yang Tepat: Jangan gunakan tanah biasa. Media yang ideal adalah potongan kulit kayu pinus (bark), campuran pakis/moss (sphagnum moss), arang sekam, atau perlite.
- Pilih Pot: Gunakan pot plastik atau gerabah yang memiliki banyak lubang drainase, bahkan bisa menggunakan pot keranjang yang terbuka.
- Proses Penanaman: Letakkan sedikit media dasar, posisikan akar anggrek di tengah pot, lalu tutupi perlahan dengan media tanam baru. Pastikan pangkal batang anggrek (tempat akar bertemu batang) berada di atas permukaan media, jangan tertimbun.
2. Teknik Mounting (Menempel pada Papan atau Kayu)
Teknik ini sangat cocok untuk anggrek yang tumbuh menempel pada batang pohon di alam liar, seperti jenis Vanda atau anggrek epifit tertentu. Mounting meniru kondisi alami mereka dan memberikan aerasi akar terbaik.
Langkah-langkah Mounting:
- Siapkan Substrat: Gunakan potongan kayu keras yang sudah diawetkan atau papan serat kayu khusus. Pastikan kayu tidak mengeluarkan getah berlebihan yang dapat meracuni akar anggrek.
- Menempatkan Anggrek: Letakkan akar anggrek di atas substrat kayu.
- Ikat dengan Kuat: Gunakan tali kawat khusus, tali rafia, atau floral wire untuk mengikat pangkal anggrek erat pada papan. Ikat secara melingkar di sekitar batang, jangan melilit terlalu kencang hingga memotong batang.
- Perawatan Awal: Setelah di-mounting, anggrek perlu penyiraman lebih sering karena media akar lebih cepat kering. Letakkan di tempat teduh sampai akar mulai menempel (sekitar 1-2 bulan).
3. Menanam di Keranjang Gantung (Basket Planting)
Metode ini ideal untuk anggrek yang memiliki kebiasaan tumbuh menjuntai atau yang membutuhkan ventilasi akar ekstrem, seperti beberapa jenis Dendrobium atau Brassavola. Keranjang gantung memungkinkan air mengalir keluar dengan cepat.
Keranjang yang digunakan biasanya terbuat dari kawat, bambu, atau plastik berlubang banyak. Media yang dipakai umumnya potongan besar kulit kayu (bark) atau pecahan genting untuk memastikan tidak ada genangan air sama sekali. Saat menyiram, siramlah hingga air benar-benar keluar dari dasar keranjang. Karena drainase sangat cepat, anggrek yang ditanam dengan metode ini membutuhkan perhatian lebih pada jadwal penyiraman, terutama saat cuaca panas.
Kesimpulan Penting
Terlepas dari metode yang Anda pilih—pot, mounting, atau keranjang—dua prinsip utama dalam perawatan anggrek adalah: **cahaya tidak langsung yang terang** dan **drainase superior**. Akarnya harus mendapatkan udara sebanyak mungkin. Jika media tanam Anda terasa basah dan berat lebih dari sehari setelah penyiraman, itu pertanda media terlalu padat atau Anda terlalu sering menyiram, yang hampir selalu berujung pada masalah busuk akar.
Dengan memahami sifat alami anggrek epifit, Anda dapat memilih cara penanaman yang paling sesuai, sehingga bunga-bunga indah mereka dapat mekar dengan sempurna di rumah Anda.