Anggrek bulan, atau yang secara ilmiah dikenal sebagai Phalaenopsis, adalah salah satu jenis anggrek paling populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Keindahan bunganya yang menyerupai kupu-kupu yang sedang terbang membuatnya menjadi primadona di kalangan pecinta tanaman hias. Nama "Anggrek Bulan" sendiri merujuk pada bentuk bunganya yang khas dan kemampuan mereka mekar dalam jangka waktu yang relatif lama, seringkali hingga beberapa bulan.
Berasal dari hutan tropis Asia Tenggara, anggrek bulan adalah epifit sejati, yang berarti mereka tumbuh menempel pada pohon lain (bukan sebagai parasit) dan mengambil nutrisi dari udara, air hujan, dan detritus yang menumpuk di sekitarnya. Struktur akarnya yang tebal dan berwarna kehijauan bukan hanya berfungsi sebagai jangkar, tetapi juga mampu melakukan fotosintesis.
Ilustrasi Anggrek Bulan (Phalaenopsis)
Meskipun anggrek bulan sangat indah, perawatannya memerlukan perhatian khusus agar dapat berbunga secara rutin. Sebagai tanaman dari lingkungan hutan yang teduh, mereka tidak menyukai sinar matahari langsung yang terik.
Anggrek bulan idealnya membutuhkan cahaya tidak langsung yang terang. Cahaya yang terlalu sedikit akan menyebabkan daun hijau gelap namun tidak mau berbunga, sementara cahaya matahari langsung dapat membakar daunnya. Jendela yang menghadap ke timur atau barat (dengan tirai tipis) seringkali menjadi lokasi terbaik.
Ini adalah aspek paling krusial. Anggrek bulan lebih baik sedikit kekurangan air daripada kelebihan air. Penyiraman harus dilakukan ketika media tanam (biasanya kulit kayu atau moss) sudah hampir kering total. Siram secara menyeluruh, pastikan air keluar dari lubang drainase pot, dan jangan biarkan air menggenang di mahkota daun atau pangkal batang karena ini akan memicu busuk batang.
Media tanam harus bersifat sangat porous dan memiliki drainase sangat baik. Campuran kulit kayu pinus, sekam bakar, atau sphagnum moss adalah pilihan umum. Gunakan pot plastik transparan atau pot berlubang banyak agar akar mendapat sirkulasi udara yang cukup dan kita bisa memantau kondisi akarnya.
Setelah fase pertumbuhan vegetatif (daun dan akar) selesai, anggrek bulan memerlukan sedikit stimulasi lingkungan untuk mendorong pembentukan tangkai bunga. Di habitat aslinya, penurunan suhu malam hari yang konsisten (sekitar 5-10 derajat Celsius lebih rendah dari suhu siang hari) selama beberapa minggu dapat memicu pembungaan.
Untuk para kolektor di rumah, beberapa tips perawatan lanjutan meliputi:
Ketekunan adalah kunci dalam merawat anggrek bulan. Kesabaran akan terbayar lunas ketika kuntum-kuntum bunga yang elegan itu akhirnya merekah, memancarkan keindahan yang tak tertandingi di sudut ruangan Anda.